Ingatkan Aku Juga, Mbak!

by - 10.00


Siang itu ada pesan whatsapp masuk dari adik kos semasa kuliah dulu. “Mbak, aku mau curhat,” katanya. “Boleh, cerita aja.” Kupikir dia akan curhat mengenai teman kuliah atau organisasinya yang menyebalkan, atau manajemen waktunya yang berantakan. Dia mahasiswi kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). Tidurnya selalu di atas jarum jam 12. Dan aku terkejut ketika kali ini dia cerita sebuah hal yang tak pernah diceritakan sebelumnya kepadaku. Dia mengirimi voice chat panjang yang intinya, “Mbak, aku kecewa. Aku lagi suka sama orang, tapi ternyata dia suka sama teman dekatku.” Aku terkekeh mendengarnya. Oh, dia sedang terkena virus merah jambu rupanya. Tumben sekali, pikirku.

“Kecewa boleh, tapi bukan karena kamu yang sedang tidak disukainya, tapi karena laki-laki yang kamu suka itu mengenal kata pacaran. Paham nggak maksudku?” Aku membalas via voice chat juga.

“Iya, paham, Mbak. Mungkin ini teguran kali ya dari Allah agar aku tidak mudah menjatuhkan hati ke laki-laki,” ujar gadis yang mengaku tidak pernah pacaran itu.

“Iya, bisa jadi. Syukurlah kalau Allah segera menegurmu. Kamu sukanya juga belum lama, kan? Jadi perasaannya belum terlalu dalam. Cepet itu mah move on nya.” Aku membumbui tawa di akhir chatku.

“Aku mau nitip pesen, boleh?”

“Apa, Mbak?”


“Nanti jika kamu suka dengan seorang laki-laki, kamu harus menemukan seribu alasan kenapa kamu harus menyukainya. Ibaratnya, hatimu tuh masih ada segelnya belum pernah dinodai sama pacaran. Sayang banget, kalau sampe kamu sembarangan menjatuhkan hati pada laki-laki yang salah. Cukup aku aja yang nyesel pernah pacaran, kamu jangan.” Aku terkekeh di akhir pesan suaraku.

“Mbak, aku pengen nangis dengar pesanmu yang ini.”

Belum sempat aku membalas, dia mengirimiku sebuah pesan lagi, “Tapi Mbak, ketika kita suka sama orang sering kita lupa ada Allah yang terduakan.”

“Iya, benar. Semua perasaan yang belum halal itu hanya ujian. Ujian perasaan itu memang berat. Kuncinya mendekatkan diri sama Allah. Kadang aku juga lalai jadi butuh teman untuk mengingatkanku.”

“Ingatkan aku juga, Mbak.”

*) Ditulis pagi hari, ketika menyeruput secangkir energen cukup mengenyangkan *ehh bukan iklan ya wkwkw

You May Also Like

0 komentar