Hal Penting yang Harus Dilakukan Anak Kos Agar Tempat Kos Aman dan Tentram
Kalian yang
sedang kuliah atau kerja di luar kota, pasti memilih tinggal di kos jika tidak
mempunyai sanak saudara di tempat tersebut. Hidup di kos kadang jadi momok
untuk orang-orang yang sudah terbiasa tinggal enak bersama kedua orangtua. Bayangan
anak kos sering makan mie instans, harus serba irit, dan susah mengatur uang
bulanan memang selalu menjadi bahan pembicaraan. Akan tetapi, tinggal di kos
juga mengajari kita untuk hidup mandiri dan berempati kepada orang lain. Di kos
kita tidak hanya tinggal dengan satu atau dua orang, bisa belasan bahkan
puluhan. Saat kita berteman dengan beberapa orang saja, banyak konflik yang
kita alami. Apalagi kalau hidup seatap dengan puluhan orang dengan
karakteristik berbeda. Kegiatan kita dari membuka mata sampai memejamkannya
selalu melibatkan orang lain di dalamnya, entah bergantian menggunakan fasilitas
kos , pinjam-meminjam barang, atau bayar-membayar iuran.
Beberapa
hari lalu ada konflik di kosku. Sampai-sampai salah satu teman kos menyebutkan
nama salah satu penghuni kebun binatang. Ini baru pertama konflik kos yang
sampai separah ini selama aku tinggal di sini. Di kos ini tidak tinggal bersama
ibu kos. Jadi hal apa pun penghuni kos sendiri yang mengaturnya, entah itu kebersihan,
iuran elpiji, wifi, keteraturan parkiran, dan lainnya. Sebenarnya ada ibu
pekerja yang diberi amanah ibu kos untuk membersihkan kosan, namun tugas beliau
hanya membersihkan kamar mandi dan menyapu lantai. Selebihnya, pekerjaan beliau
ada di rumah ibu kos sendiri.
Berikut
hal-hal yang dilakukan anak kos agar tercipta keamanan dan kenyamanan:
1.
Belajar Memahami Kebiasaan Orang Lain
Tinggal
seatap dengan orang-orang yang mempunyai kebiasaan berbeda dengan kita
memanglah sulit. Bisa jadi kebiasaan itu menjijikkan atau menyebalkan. Mulai dari
bangun pagi, ada yang kebiasaan muntah di kamar mandi karena asam lambungnya
naik. Ada yang terdengar keras dari kamar mandi mengeluarkan ingus atau bahasa
Jawanya sisi. Kalau kita
mendengarnya, pasti ada rasa jijik atau gimana gitu. Tapi tidak pantas rasanya
kalau kita menegur atau mengomelinya. Karena itu juga bukan hal yang disengaja.
Tapi proses kerja tubuhnya yang seperti itu.
Ada juga
anak yang mandinya lama atau suka mencuci baju di kamar mandi, sehingga kamar
mandi tidak bisa dipakai bukan untuk urusan mandi. Padahal tempat cuci baju ada
di bawah. Kasihan juga sebenarnya kalau harus menyuruhnya mencuci di bawah,
sedangkan pakaiannya menumpuk. Bisa dibayangkan, begitu sulitnya nanti dia
mengangkatnya ke lantai atas. Tapi alhamdulillah, penghuni kosku tidak terlalu
banyak berkomentar tentang kebiasaan penghuni kos lainnya. Satu sama lain kita
mencoba mengerti. Hal-hal kecil seperti ini tidak patut untuk diperbesar dengan
emosi yang tidak bisa kita kendalikan. Adakalanya kita memang harus mengalah. Tidak
selalu ada yang kurang benar sedikit dari pihak orang lain harus
dipermasalahkan.
2.
Belajar Mengerti Keadaan Orang Lain
Setiap orang
di kos mempunyai kegiatan yang berbeda-beda. Jam kegiatan di kos setiap orang
juga tidak sama dan tidak beraturan seperti kita di rumah. Misalnya, saat di
rumah mencuci baju dilaksanakan pada pagi sampai sore hari. Malam hari
digunakan untuk istirahat, santai, atau belajar. Sedangkan, di kos bisa saja
kita mencuci baju malam hari karena tidak mempunyai waktu seharian. Saat kita
tidur malam, tiba-tiba ada suara panci jatuh karena ada anak yang kelaparan
masak di dapur. Atau ada suara motor yang masuk garasi di samping kamar lalu
kita terbangun. Hiruk pikuk kegiatan kos memang sudah biasa bagi anak-anak yang
sudah lama tinggal di kos. Tapi bagi anak baru, hal seperti ini begitu
menyebalkan karena mengganggu jam istirahatnya. Di situlah kita dilatih untuk
mengerti keadaan anak-anak lain yang harus menyelesaikan tugas rumahannya di
malam hari. Di samping itu, untuk anak yang sedang mencuci di malam hari juga
harusnya mengerti untuk tidak terlalu bising saat menyikat bajunya agar tidak
mengganggu anak-anak yang lain.
3.
Bisa Diajak Kerja Sama
Tanpa kerja
sama semua penghuni kos, tempat kos yang ditinggali tidak mungkin bisa
menenangkan. Karena, jika ada satu saja anak yang jalan dengan seenaknya
sendiri maka akan tercipta kerusuhan. Misalnya saja, di kos ada iuran elpiji
dan wifi. Kita mencoba mengerti satu sama lain. Awal bulan sudah menyisihkan
uang untuk membayar agar tidak menyusahkan anak yang menjadi bendahara. Sampai elpijinya
habis uangnya belum terkumpul atau sampai lewat tanggal wifinya belum juga
dibayar. Kalau sampai kena denda, pasti diri kita sendiri yang rugi. Di sisi
lain, kasian juga yang sudah rajin bayar tetapi harus ikut-ikut bayar denda.
Di kos
semua penghuni juga harus bekerja sama untuk mematuhi peraturan kos entah itu
tertulis atau tidak. Misalnya, anak yang tidak kuliah pagi harus rela motornya
di depan, dan anak yang kuliah pagi harus membuat tulisan dimotornya agar tidak
dipindah-pindah, segera membuang buah atau sayuran miliknya yang sudah membusuk
di kulkas, tidak membuang sisa makanan di wastafel agar tidak mampet, mencuci
peralatan dapur setelah menggunakan, dan lainnya. Percuma kalau kita sudah menerapkan peraturan
bersama tapi tidak ditaati. Dengan adanya peraturan ini diharapkan kehidupan di
kos berjalan dengan baik.
4.
Berempati kepada penghuni kos lainnya
Anak-anak
kos tidak selamanya dari keluarga berada, ada yang pas-pasan, sederhana, atau
bahkan kekurangan. Adakalanya ada anak yang kekurangan, misalnya perlengkapan
mandi atau garam untuk goreng telur habis, sedikit saja bagilah kepada anak
tersebut. Memberi tidak akan membuat kita miskin saat itu juga. Bisa jadi,
karena kebaikanmu nantinya dia membantu hal-hal yang lebih besar nantinya. Dengan
saling membantu urusan penghuni kos yang lain, maka akan tercipta hubungan baik
satu sama lain dan timbul kenyamanan.
Apalagi,
untuk mahasiswa baru yang sering mencari buku pinjaman atau barang untuk diklat
dan ospek. Kalau kita baik dengan adik-adik kos, nantinya mereka juga betah
tinggal bersama kita.
5.
Agendakan Keluar Bersama Agar Lebih Akrab
Kalau sudah
di kos, biasanya penghuni kos sibuk di kamar masing-masing sampai tidak
menyempatkan waktu untuk bersosialisasi dengan penghuni lainnya. Agar semakin
dekat, maka sempatkan waktu sebulan sekali untuk rujakan, jogging bareng di
CFD-an, mencari moment yang pas
seperti bulan Ramadhan untuk berbuka puasa bersama entah kemana gitu. Kebersamaan
seperti inilah yang menambah keakraban sesama penghuni kos.
2 komentar
setuju dengan atikel ini kalau saya sendiri hal terpenting yang harus saya lakukan sebagai anak kos jangan sampai kehabisan uang dan kehabisan makanan di awal bulan . karena siap-siap saja akan repot sendiri nantinya..
BalasHapuswkwk saya pun juga begitu
Hapus