Aksi Yuk Berjilbab: Sempurnakan Jilbabmu, Sempurnakan Ketaatanmu!
Panitia aksi |
Hari
Sabtu lalu aku memang sibuk seharian mempersiapkan aksi di organisasi
kerelawananku yaitu Relawan Nusantara Jember yang bersinergi dengan Relawan
Inspirasi, pemuda-pemudi Desa, Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Jember
(FKKMJ) dan UKM LABAIK Politeknik Negeri Jember. Sepulang dari sana, aku lelah
sekali. Pukul 22:00 WIB sudah tidur. Padahal biasanya aku insomnia sampai pukul
00:00 WIB lebih. Karena lelah, Minggunya aku gunakan hanya untuk santai-santai.
Akhirnya, dua hari lalu blog ini tidak ada postingannya.
Aksi yang
aku laksanakan bersama teman relawan yang lain yaitu Siaga Sehat dan Yuk
Berjilbab. Aksi Siaga Sehat adalah program pengobatan gratis. Sedangkan, aksi Yuk
Berjilbab adalah tausiyah tentang menutup aurat dan pembagian jilbab gratis.
Acara ini sudah dilaksanakan kedua kalinya, pertama di Kecamatan Pakusari dan
kedua kemarin di Kecamatan Panti. Awal Februari kita sudah menggalang donasi
jilbab layak pakai. Alhamdulillah, hasilnya ada 2.200-an jilbab, gamis, baju,
dll yang terkumpul dari Gorontalo, Madura, Malang, Kediri, Semarang, Madiun,
dan lainnya aku lupa.
Sebenarnya
kami hanya ingin melaksanakan aksi pembagian jilbab ini sekali pada bulan
Februari kemarin, tapi karena jilbab yang terkumpul sangat banyak, ada aksi
season kedua, niatnya ketiga, dan sampai jilbab donasi habis.
Aksi Yuk
Berjilbab kami kolaborasikan dengan Siaga Sehat tujuannya agar acara tidak
monoton, menarik warga desa untuk ikut serta, dan memberikan fasilitas ke warga
desa yang notabene-nya mereka memiliki biaya yang minim untuk berobat. Alhamdulillah,
tenaga medis berasal dari relawan sendiri, ada yang apoteker dan perawat.
Bagian tensi darah |
Bagian tes gula darah dan konsultasi kesehatan |
Bagian obat |
Serangkaian
acara di Siaga Sehat ini terdiri dari pendaftaran, tensi darah, tes gula darah,
konsultasi kesehatan, dan obat gratis yang di-support oleh Rumah Zakat. Warga berbondong-bondong ke acara ini. Namun
sayangnya, karena waktu kami dari hanya dari habis Ashar sampai menjelang
Maghrib, maka ada kuota pendaftaran yaitu 50 orang. Warga yang mendaftar ada 46
dan bisa terlayani semua menjelang Maghrib.
Warga mengaku
senang dengan adanya pengobatan gratis ini. Mereka mengaku, uang mereka hanya
cukup untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya pengobatan gratis bisa
dilaksanakan di puskesmas. Karena jarak puskesmas yang cukup jauh, mereka
enggan untuk ke sana. Apalagi pada pagi sampai siang hari, mereka masih sibuk
dengan pekerjaan rumah. Banyak warga yang gula darahnya tinggi. Mereka mengaku
karena suka minum-minuman yang manis. memakan nasi yang dimasak di magic com
juga salah satu penyebabnya. Karena nasinya mengandung gula yang tinggi. Begitulah
penjelasan tim medis yang sempat kudengar. Kalau memang ingin tetap menanak
nasi di magic com, tanak lagi nasinya agar air di nasi tersebut bisa turun
kadar gulanya.
Pada sehabis
Maghrib, kami melaksanakan aksi Yuk Berjilbab. Pertama, acara pembukaan dengan
pembacaan ayat suci Al-Quran dan sari tilawah. lalu kedua, sambutan dari
panitia pemuda-pemudi desa dan koordinator relawan. Lalu masuk ke acara inti
yaitu tausiyah tentang pentingnya berjilbab. Pada tausiyah ini diisi oleh ketua
muslimatan di desa yaitu Bu Amma. Tapi kali ini, Bu Amma mempercayakan kepada
putrinya untuk mengisi. Tausiyah ini tujuannya untuk mengenalkan kepada warga
tentang kewajiban seorang muslimah berjilbab.
Tausiyah |
Sambutan coordinator relawan |
warga desa yang antusias |
Lalu
ada ppembagian jilbab gratis, setelah itu aku dan seorang teman relawan yaitu
Afifah memperagakan penggunaan jilbab secara baik dan benar sesuai syariat. Pada
tutorial ini kami tidak mempergakan jilbab yang sulit. Hanya jilbab yang
sederhana. Poin pentingnya bukan sebagus apa modelnya, tapi apakah jilbab itu
sudah sempurna menutup aurat kita atau belum. Kami menjelaskan bahwa jilbab itu
harus memanjang menutupi *maaf* dada. Dan kami juga memberikan tips bagaimana
cara menggunakan jilbab paris agar tetap panjang dan tebal yaitu dengan men-double-nya menjadi dua lalu dilipat
kecil saja.
tutorial jilbab |
Alhamdulillah,
respon warga desa dan takmir Masjid begitu positif dengan adanya acara ini. Acara
ini juga berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti.
Relawan
Inspirasi yaitu Akh Emu (Erik Mustaqim) menjelaskan saat rapat evaluasi bahwa acara seperti ini merupakan wadah pemuda-pemudi desa untuk
belajar berorganisasi dan mengelola suatu acara. Poin pentingnya bukan terletak
pada jilbab yang dibagikan, tapi ilmu yang kisa bisa kita dapatkan. Dengan ada
acara ini bisa menumbuhkan rasa empati kita terhadap masyarakat desa.
Akh. Emu Relawan Inspirasi |
Kapan-kapan
aku pengen cerita tentang Relawan Inspirasi yang juga menginspirasiku ini. :’)
8 komentar
Wah aksi yang keren ini :)
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih, Mbak :)
HapusSubhanallah, keren banget mbak ^_^
BalasHapusAlhamdulillah terima kasih, Mbak. :)
HapusAksinya inspiratif karena tak perlu menunggu baik untuk berhijab, (pernah baca artikel seperti itu),he
BalasHapusiyaak bener ;)
HapusBarokallah, mba menebar inspirasi terus ya Mba
BalasHapusAamiin insyaAllah. Makasih, Mbak :)
Hapus