Ingin Menikmati Hidup
Source: www.maxmanroe.com |
Suatu ketika aku pernah membaca status whatsapp
temanku, dia bercerita hp-nya ketinggalan di rumah temannya atau dimana aku
lupa, yang jelas tempatnya aman hp-nya tidak hilang. Awalnya dia merasa cemas dan
bosan seharian tanpa memainkan ponsel pintarnya. Karena tidak ada kesibukan, biasanya sibuk scroll media
sosial, dengan terpaksa dia membuka buku pemberian temannya yang sudah lama tak
terbaca, bahkan sebelumnya belum di baca sedikit pun meski hanya ucapan pembukanya. Lama-kelamaan
dia asyik membaca buku dan sampai lupa ponselnya sedang ketinggalan. Seharian penuh
dia sudah mencoba hidup tanpa media sosial. Dia bilang, tanpa media sosial
lebih bisa menikmati hidup dan mengamati apa yang ada di sekitarnya. Beberapa hari
kemudian dia mencoba lagi untuk meninggalkan ponselnya di rumah lalu pergi
ke suatu tempat entah untuk apa. Dia menulis begini di statusnya, “Seharian ini
off dulu, ya. Mau menikmati hidup.”
Kejadian itu sebenarnya sudah terjadi lama, bulan
kemarin sepertinya. Aku ingat lagi hal itu karena hari ini aku merasa jenuh
(yang kesekian kalinya) dengan media sosial. Kadang aku merasa media sosial itu
bagus untuk menunjang kita memperkaya informasi, karena akun yang ku-follow Alhamdulillah
yang berfaedah. Tapi di sisi lain, gadget membuat kita apatis dengan keadaan
sekitar. Kepekaan terhadap hidup yang terjadi di sekitar kita kurang terasah. Sampai
akhirnya aku ingat pada akun instagramku yang lama. Aku sudah menulis mengenai
ini di akun instagramku yang baru. Tentang keputusanku kenapa memilih untuk berpindah akun
dan tak mem-follow teman-teman yang kukenal. Insyaallah kapan-kapan aku tulis
lagi di sini. Saat sudah berpindah akun, aku menulis di bio pada akunku yang
lama seperti ini, “Akun ini sudah tidak digunakan, urgent hubungi cahyanix@gmail.com. Bye-bye instagram.”
Aku mencantumkan emailku di sana. Sampai detik aku menulis ini, tidak ada satu
pun orang yang mempunyai kepentingan denganku lalu mengirimi email. Dari sekian
banyak temanku, hanya satu dua orang yang menanyakan kenapa aku tidak lagi
menggunakan instagram. Itu pun mereka tahu karena sedang iseng mengecek akun
yang di-follow mereka lalu mendapati akunku tanpa foto profil dan sudah lama tak muncul di beranda. Dan aku pindah ke akun baru pun tidak berpamitan, entah
membuat story atau postingan terakhir. Lenyap begitu saja aku menghilang. Bagus
sih, setidaknya aku tidak perlu capek-capek menjelaskan kepada mereka.
Tapi hari ini aku terpikirkan suatu hal, ketika aku
pergi dari dunia maya dan tidak ada yang mencariku karena suatu kepentingan,
berarti sebenarnya keberadaanku di dunia maya tak berpengaruh apa-apa bagi
mereka. Ada atau tidak adanya postingan dan storyku di media sosial itu ya
sebenarnya nggak memberikan dampak apa-apa kepada orang-orang. Pernah nggak sih
kalian menunggu postingan dari seseorang karena merasa setiap postingannya
memberikan manfaat atau motivasi untuk kalian? Sesuatu yang ketika nggak ada
bikin kita cari-cari itu adalah respon refleks dalam diri kita ketika sudah
nyaman dengan suatu hal. Sayangnya, aku bukan salah satu dari akun itu. Aku terdiam
lamaaa banget. Jadi sebenarnya selama ini aku membuat postingan untuk
kepentinganku sendiri, ya. Untuk kepuasan pribadiku, sebagai ajang
pemberitahuan kepada orang-orang aku lagi ini lho, lagi makan ini, lagi di
sini. Dan sebenarnya tanpa aku mengumumkannya lewat story pun, orang-orang ya
biasa-biasa aja. Lantas jika begini, kenapa kita harus membuang beberapa menit
kita untuk memperindah story? Logikanya begini, jika sama-sama membuang waktu
kenapa kita tidak membuang waktu untuk hal yang bermanfaat? Setidaknya ada
nilai positifnya. Entah media sosial digunakan untuk sharing, menyebarkan
informasi, atau hal edukatif lainnya.
Media sosial sebenarnya berfungsi untuk eksistensi
diri. Kalau kita punya karya bisa kita unggah di media sosial untuk membangun
branding diri kita. Sebagai media untuk menampun krativitas kita. Seharusnya dengan
cara itulah kita dikenal orang, bukan dengan kehidupan pribadi yang cuma-cuma kita
suguhkan. Sebenarnya dengan cara itulah kita bisa menikmati hidup.
2 komentar
Yup kadang media sosial memang banyak digunakan untuk hal yg kurang mendidik tapi banyak juga yang memanfaatkannya untuk berbagi hal positif
BalasHapusIya tergantung penggunanya.
Hapus