Aku Adalah (Calon Mom)

by - 09.47


Sudah lama aku menjadi anggota di sebuah grup parenting di whatsapp. Kemarin aku sengaja me-screenshoot salah satu cerita yang di-share admin tentang percakapan beberapa ibu yang membicarakan cara mendidik anak. Bagiku percakapan itu menarik, karena sang ibu mengatakan bahwa dia sering menceritakan kepada anak-anaknya tentang Rasulullah.

Sebelum berangkat sekolah, si anak selalu mencium tangan beliau. Sambil mengusap kepala anaknya, sang ibu selalu bilang, “Rasulullah sedang menunggumu di Madinah untuk kau hafalkan hadist-hadist peninggalannya.” Alhasil, dewasa ini anaknya telah hafal Al-Quran dan Hadist serta mendapat beasiswa S2 di Madinah.

Screenshoot penggalan cerita itu tadi aku upload di status whatsapp. Ada seorang teman kuliah yang memberi komentar statusku tersebut.

“Itu grup apa?”

“Grup Wonderfull Parenting.”

“Waduh, aku belum siap.”

“Aku suka aja gabung di sana buat persiapan.”

“Iya deh, calon mom.”

Lalu aku tak membalas pesannya. Pikirku, ada mindset yang salah bagi para calon ibu masa kini. Entah itu mereka yang sudah ingin menikah atau pun belum. Mereka berpikiran bahwa ilmu parenting hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah berumah tangga.


Aku pernah membaca curhatan seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak. Di tulisan itu, beliau mengaku sudah banyak belajar tentang parenting. Sudah berbagai buku dia baca dan banyak pelatihan dikuti. Hasilnya masih belum maksimal. Beliau masih kesulitan untuk mengaplikasikan ilmu tersebut. Bahkan, dari ceritanya beliau mengisahkan ada perasaan gagal menjadi orang tua. Begitu kualahan menghadapi perilaku anak yang semakin ke sini semakin sulit diatur.

Iya memang. Membaca materi parenting, entah di buku maupun web online serasa sangat mudah. Ya namanya juga teori pasti mudah, pengaplikasiannya yang sulit.

Dari situlah aku berpikir, meskipun belum berumahtangga, tidak ada salahnya aku mempersiapkan diri dari sekarang. Menjadi orang tua itu membutuhkan proses pematangan yang panjang.

Secara pribadi, mempelajarinya juga mengubah banyak hal pada sikapku. Mempelajari dunia anak membuat mengerti, bahwa anak itu membutuhkan kasih sayang dan pengertian. Sedangkan aku sendiri adalah orang yang tempramental dulunya. Lambat laun aku merasa takut jika nanti sudah berumah tangga dan mempunyai anak sikapku masih belum berubah, kasihan suami dan anak-anakku. Dari situ aku belajar untuk menjadi penyabar dan tidak  mudah marah.

Ya meski masih ada sekali dua kali aku gagal untuk mengendalikan emosi, tapi setidaknya sekarang saat mendapati anak kecil yang nakal atau susah diatur aku tidak langsung emosi. Aku mencoba untuk mengajaknya berbicara dan menanyakan apa maunya.

Semenjak aku suka ilmu parenting, aku juga mulai belajar memasak. Pernah aku membaca cara menangani anak yang susah makan. Di situlah peran kreativitas ibu dibutuhkan untuk menarik anak menjadi mau makan. Kupikir, bagaimana aku bisa menyuruh anakku makan, jika aku saja tidak bisa mengurus urusan dapur. Dan lagi, bagaimana aku bisa mendidik anakku, jika aku sendiri belum bisa mendidik diriku sendiri.

Semakin tahu lebih dalam tentang dunia anak, aku semakin sadar banyak ilmu yang harus digali. Bukan hanya ilmu dunia, tapi juga ilmu akhirat. Bagaimana nanti kalau anakku bertanya mana air yang suci dan mana juga air yang menyucikan. Mana makanan yang haram dan mana yang halal.

Bagaimana nanti kalau anakku bertanya tentang proses terbentuknya pelangi, hujan, dan langit. Atau bahkan dia bertanya, “Ibu, Allah itu siapa?”


Sekelumit pikiran itulah yang selalu membuatku bersemangat untuk semakin tahu. Agar kelak aku bisa memberikan didikan dan pengetahuan terbaik untuk anak-anakku.

You May Also Like

3 komentar

  1. Terkadang orang suka minder, blmjadi ibu kok belajar parenting. Padahal dengan belajar sejak dini akan mengurangi kesalahan yang terjadi jika saatnya telah tiba. Tfs mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Kadang dikira belum nikah belajar parenting itu karena pengen nikah :D

      Hapus
  2. keren mba, jamanku dulu belom ada watsap dan bljr parenting msh tabu. skrg jd calon mom lbh mudah dpt ilmu ya

    BalasHapus