(Tidak) Takut Menjadi Dewasa
Mungkin
ada dua tahun terhitung aku tidak menulis dan mengunjungi blog ini. Lagi-lagi
kesepian yang membuatku kembali lagi ke sini. Sebelum menulis postingan ini,
aku melihat sejenak beberapa tulisan teman lama. Dulu ada beberapa yang suka
menulis kejombloannya di blog, lalu sekarang ternyata sudah menikah aja. Ternyata
waktu berjalan sangat cepat.
Berulang
kali refleks bilang ke diri sendiri, aku
masih gini-gini aja. Segera kutepis pernyataan itu. Mungkin kalau
dibandingkan dengan orang lain, aku akan kalah jauh. Banyak teman yang sudah
menikah, memiliki anak, kerja di BUMN, jadi PNS, punya usaha, atau bahkan sudah
punya rumah sendiri. Sedangkan aku, belum menjadi salah satu yang aku sebutkan
di atas.
Tetapi
pencapaian itu ada yang adakalanya juga bukan hanya tentang materi, tapi juga
perihal kedewasaan. Lebih baik memang aku tidak membandingkan diriku dengan
yang lain, tapi dengan diriku yang sebelumnya.
Untuk
menjadi Anik yang sekarang, aku harus melewati perjalanan yang sangat terjal.
Allah lebih tahu untuk mengasah mentalku memang harus dengan ujian yang berat. Diuji
dengan kehilangan, rasa takut, sakit, dan lain sebagainya. Ternyata itu semua
mencetak Anik yang sekarang yang jauh berbeda dengan Anik dulu yang labil,
emosional, dan tergesa-gesa. Meski sekarang Anik juga masih akan terus berproses untuk menjadi lebih baik lagi.
Bagaimana
aku bisa menjadi seorang istri, ibu, pengusaha, atau berhasil memiliki rumah
sendiri, jika aku saja masih labil dan childish.
Allah lebih tahu, yang aku butuhkan saat ini adalah perbaikan diri dulu. Bukan
harta, jabatan, atau kebahagiaan duniawi yang semu.
Di
usia 25 tahunku di 2 tahun lalu rasanya takdir seakan bilang, “Selamat datang di hidup yang sesungguhnya.”
Ternyata
ya memang benar, menjadi dewasa tidak semulus yang aku dulu kira. Tapi bukan
berarti, menjadi anak-anak akan terus menyenangkan. Apapun itu, proses dalam
hidup ini tidak perlu disesali. Mau tidak mau, suka tidak suka, hidup akan
terus berlanjut dengan segala tantangannya.
0 komentar