Baca Blog Ini Dengan Hati, ya :)
Setiap setelah aku posting sesuatu di blog
ini, aku mencoba untuk share di story IG. Hanya bertahan beberapa detik,
postingan itu kuhapus begitu saja. Ada sisi lain hatiku berkata, mending biar
mereka aja yang buka blogku dengan sendirinya. Aku tahu di zaman millennial ini,
blog sudah nggak zaman lagi digunakan kecuali mereka yang bertahan untuk
menjadi blogger. Padahal zaman aku masih SMP dulu, punya blog itu keren banget.
Curhat di blog itu rasanya adalah sebuah pencapaian. Sekarang mah biasa
kelihatannya. Meski aku masih menganggap istimewa. Apalagi lingkaranku adalah
orang-orang yang kebanyakan tidak tertarik dengan literasi. Mereka paling malas
untuk membaca panjang-panjang.
Makanya kadang aku mikir, aku nulis di blog dan
instagram panjang gitu paling yang baca cuma segelintir. Dan itu pun kalau ada
yang baca. Aku pernah merasa minder sekali ketika setelah mengunggah screenshoot tulisanku di instagram ke
whatsapp. Aku tanya ke seorang teman, “Kamu baca statusku di whatsapp nggak?”
Dengan percaya dirinya dia menjawab, “Nggak, la tulisan kamu panjang-panjang
gitu.” Yaampun, remuk hati adek.
Akhirnya, aku berpikir untuk tidak membagikan link
blogku ke siapa-siapa. Kucantumkan di bio instagram. Kalau memang ada yang
berkenan membaca ya monggo, kalau
tidak ya tidak apa-apa. Aku menulis di sini juga sebagai media untuk aku
bercerita dan belajar nulis. Dan dengan cara begini, aku jadi tahu siapa orang
yang bener-bener niat ke sini. Eh, ya nggak tahu juga ding. Kan aku nggak bisa
memantau siapa yang pernah ke sini.
Entah, nantinya aku tahu atau tidak, bagiku orang yang
rajin datang menyambangi blogku adalah orang yang bener-bener niat. Apapun tujuannya
ke sini, dia pasti punya alasan. Karena blogku tidak dimiliki oleh selebgram, vlogger, atau influencer tersohor yang pasti akan
dicari-cari atau dinanti-nanti postingannya. Blog ini adalah rumah amat
sederhana yang menyuguhkan kisah gadis yang apa adanya. Gadis yang juga tak
kalah sederhananya. Apa yang aku tulis juga tak melulu baik, karena kebanyakan
juga curahan hati yang kadang bikin kesel sendiri HAHA.
Orang yang dengan sabarnya baca tulisanku panjang
lebar kali tinggi seperti volume balok ini berarti dia memang ada niatan untuk
mengenal aku lebih jauh, ingin tahu tentang keseharianku di sini,
pemikiran-pemikiranku, atau mungkin suka dengan cerita yang aku suguhkan. Suasana
blogku memang nggak seramai dulu ketika aku mengikuti komunitas atau rajin blogwalking, pasti setiap hari ramai
komentar di sini.
Aku rasanya seperti mimpi menulis ini. Dalam hati
kecil berharap ada orang yang memang rajin baca tulisan-tulisanku, entah apa
alasannya. Jika pun ternyata tidak ada tak mengapa, aku akan tetap menganggap
ada agar aku merasa ada yang menunggu tulisanku lalu aku termotivasi untuk
menulis setiap hari.
Sebenarnya aku nulis ini karena beberapa hari lalu ada
seorang gadis yang berkomentar di instagramku. Awalnya dia yang mem-follow aku lebih dulu. Kami tak saling
mengenal, dari following-nya aku bisa
tahu bahwa dia mengenalku dari akun @bukaalbum yang sering me-repost tulisanku. Dia bilang seperti
ini, “Aku suka tulisan kakak, sampai aku stalking ke blognya.” Meleleh hati
adek. T.T
Bener kata orang-orang, setiap tulisannya pasti
menemukan pembacanya. Jadi, yang penting nulis aja terus. Pasti kelak ada banyak
hati yang bermuara ke sini. Merasa satu jiwa dengan penulisnya ini. :)
Aku kadang bayangin pas malam-malam aku lagi tidur
nyenyak, atau pas siang aku lagi sibuk kerja atau baca buku, ada yang ternyata
diam-diam baca blogku. Entah, dia tertawa sendiri, nangis karena terharu, atau
dalam hatinya bilang, “Yaampun, ini kayak aku banget.”
Hahahaaa. Ya gini nih, orang yang suka baca novel itu
memang suka banyak mengkhayal. Absurd memang. Gapapa, tapi aku suka.
0 komentar