Semangat, Anik!
Seperti
biasa, aku selalu merasa terbebani kalau sehari nggak nge-post. Mungkin bener apa yang pernah aku tulis lalu. Seseorang yang
rutin melakukan suatu hal selama 7 hari berturut-turut, maka itu akan menjadi
kebiasaan yang sudah menjadi karakter kita. Sebenarnya sudah ngantuk sekali,
tapi ada dalam diriku maksa untuk menulis.
Aku punya
banyak ide. Tapi sayangnya, aku mengurungkan untuk menulis hari ini. Karena tenaga
dan pikiranku sudah terforsir untuk memikirkan skripsi. Aku mencari data dari
kemarin malam nggak nemu-nemu. Dan aku stress mikir itu. pokoknya hari ini,
pikiranku tercurahkan untuk skripsi. Aku nggak dateng rapat, aku nggak
kemana-mana, cuma malam ini ada tanggung jawab ada jadwal ngelesin di lembaga
akhirnya aku berangkat dengan muka murung dan hati yang nggak keruan.
Berulang
kali aku menyugesti diri sendiri. Sabar,
Nik. Allah selalu memberi kemudahan dalam kesulitan. Sebuah perjuangan itu
nggak mulus gitu aja. Lalu sepulang ngelesin tadi pukul 9 malam, sambil buka
puasa yang tertunda dari habis Maghrib tadi aku cari video di youtube. Aku keinget
Gitasav, dan ku search lah akunnya. Video
pertama yang kutonton tentang pernikahan. Kebetulan video terbarunya itu. Aku
nonton sampai habis dengan sedikit nggak fokus. Akhirnya aku meluncur ke
blognya. Stalking bentar lalu aku menemukan tulisan lama dia tentang
perjuangannya kuliah di Jerman.
Yah,
Gitasav mengaku dulu menjadi siswa yang sangat biasa. Lalu akhirnya, mau tidak
mau kuliah di Jerman mengambil jurusan kimia. Dimana setiap harinya dia harus
belajar keras berjam-jam di perpustakaan. Dua bulan sebelum ujian dia harus
menyiapkan diri. Dari situ aku tergugah, orang kalau mau pinter atau paham akan
sesuatu memang membutuhkan perjuangan. Semua nggak instans serta butuh proses
dan kesabaran.
Allah memberi keadaan ini ke kamu karena
Allah tahu kamu mampu, Nik. Dan kuliahmu ini belum ada apa-apanya dibandingkan
mahasiswa luar negeri yang sedang berjuang mati-matian di sana.
Yaudah segitu aja ya
postingan kali ini. Dikit banget sih, tapi semoga memberi manfaat buat kalian.
Alhamdulillah, setelah maksain diri untuk menulis di depan laptop, tiba-tiba
aku semangat mau nyari data lagi dan ngerjain skripsiku.
Kadang hidup emang gitu, Gaess. Harus dipaksa. :')
0 komentar