Ingin Menikmati Hidup

by - 19.12

Pengertian Media Sosial
Source: www.maxmanroe.com

Suatu ketika aku pernah membaca status whatsapp temanku, dia bercerita hp-nya ketinggalan di rumah temannya atau dimana aku lupa, yang jelas tempatnya aman hp-nya tidak hilang. Awalnya dia merasa cemas dan bosan seharian tanpa memainkan ponsel pintarnya. Karena tidak ada kesibukan, biasanya sibuk scroll media sosial, dengan terpaksa dia membuka buku pemberian temannya yang sudah lama tak terbaca, bahkan sebelumnya belum di baca sedikit pun meski hanya ucapan pembukanya. Lama-kelamaan dia asyik membaca buku dan sampai lupa ponselnya sedang ketinggalan. Seharian penuh dia sudah mencoba hidup tanpa media sosial. Dia bilang, tanpa media sosial lebih bisa menikmati hidup dan mengamati apa yang ada di sekitarnya. Beberapa hari kemudian dia mencoba lagi untuk meninggalkan ponselnya di rumah lalu pergi ke suatu tempat entah untuk apa. Dia menulis begini di statusnya, “Seharian ini off dulu, ya. Mau menikmati hidup.”

Kejadian itu sebenarnya sudah terjadi lama, bulan kemarin sepertinya. Aku ingat lagi hal itu karena hari ini aku merasa jenuh (yang kesekian kalinya) dengan media sosial. Kadang aku merasa media sosial itu bagus untuk menunjang kita memperkaya informasi, karena akun yang ku-follow Alhamdulillah yang berfaedah. Tapi di sisi lain, gadget membuat kita apatis dengan keadaan sekitar. Kepekaan terhadap hidup yang terjadi di sekitar kita kurang terasah. Sampai akhirnya aku ingat pada akun instagramku yang lama. Aku sudah menulis mengenai ini di akun instagramku yang baru. Tentang keputusanku kenapa memilih untuk berpindah akun dan tak mem-follow teman-teman yang kukenal. Insyaallah kapan-kapan aku tulis lagi di sini. Saat sudah berpindah akun, aku menulis di bio pada akunku yang lama seperti ini, “Akun ini sudah tidak digunakan, urgent hubungi cahyanix@gmail.com. Bye-bye instagram.” Aku mencantumkan emailku di sana. Sampai detik aku menulis ini, tidak ada satu pun orang yang mempunyai kepentingan denganku lalu mengirimi email. Dari sekian banyak temanku, hanya satu dua orang yang menanyakan kenapa aku tidak lagi menggunakan instagram. Itu pun mereka tahu karena sedang iseng mengecek akun yang di-follow mereka lalu mendapati akunku tanpa foto profil dan sudah lama tak muncul di beranda. Dan aku pindah ke akun baru pun tidak berpamitan, entah membuat story atau postingan terakhir. Lenyap begitu saja aku menghilang. Bagus sih, setidaknya aku tidak perlu capek-capek menjelaskan kepada mereka.

Tapi hari ini aku terpikirkan suatu hal, ketika aku pergi dari dunia maya dan tidak ada yang mencariku karena suatu kepentingan, berarti sebenarnya keberadaanku di dunia maya tak berpengaruh apa-apa bagi mereka. Ada atau tidak adanya postingan dan storyku di media sosial itu ya sebenarnya nggak memberikan dampak apa-apa kepada orang-orang. Pernah nggak sih kalian menunggu postingan dari seseorang karena merasa setiap postingannya memberikan manfaat atau motivasi untuk kalian? Sesuatu yang ketika nggak ada bikin kita cari-cari itu adalah respon refleks dalam diri kita ketika sudah nyaman dengan suatu hal. Sayangnya, aku bukan salah satu dari akun itu. Aku terdiam lamaaa banget. Jadi sebenarnya selama ini aku membuat postingan untuk kepentinganku sendiri, ya. Untuk kepuasan pribadiku, sebagai ajang pemberitahuan kepada orang-orang aku lagi ini lho, lagi makan ini, lagi di sini. Dan sebenarnya tanpa aku mengumumkannya lewat story pun, orang-orang ya biasa-biasa aja. Lantas jika begini, kenapa kita harus membuang beberapa menit kita untuk memperindah story? Logikanya begini, jika sama-sama membuang waktu kenapa kita tidak membuang waktu untuk hal yang bermanfaat? Setidaknya ada nilai positifnya. Entah media sosial digunakan untuk sharing, menyebarkan informasi, atau hal edukatif lainnya.

Media sosial sebenarnya berfungsi untuk eksistensi diri. Kalau kita punya karya bisa kita unggah di media sosial untuk membangun branding diri kita. Sebagai media untuk menampun krativitas kita. Seharusnya dengan cara itulah kita dikenal orang, bukan dengan kehidupan pribadi yang cuma-cuma kita suguhkan. Sebenarnya dengan cara itulah kita bisa menikmati hidup. 

You May Also Like

2 komentar

  1. Yup kadang media sosial memang banyak digunakan untuk hal yg kurang mendidik tapi banyak juga yang memanfaatkannya untuk berbagi hal positif

    BalasHapus