Nikmati Setiap Prosesnya :))

by - 13.38

See the source image
Source: lianurbaiti.wordpress.com

Siang ini aku duduk di bangku kayu perpustakaan kampus. Aku merasa nyaman berada di ruangan yang dingin dan hening ini. Berlalu lalang orang datang dan pergi tapi tak mengganggu konsentrasiku. Ingin rasanya aku mengumpat diriku sendiri yang baru menyadari duduk berjam-jam di perpustakaan itu ternyata enak. Ya memang tempat ini bukan lagi asing bagiku. Di mata kawan lain pun aku terlihat lebih rajin dari mereka mengunjungi tempat ini. Tapi sayangnya, aku tidak lebih rajin dari apa yang mereka kira.
Aku datang ke perpustakaan hanya untuk meminjam novel sebentar lalu pergi begitu saja. Jika ada tugas, aku meminjam buku sebanyak mungkin sampai lupa untuk kubaca. Nyatanya, aku lebih sering membayar denda belasan ribu untuk buku yang hanya menumpuk di meja kamar.
Ini suatu kemajuan. Biasanya, siang-siang begini aku meringkuk di kasur kosan. Hari ini entah mendapat suntikan semangat darimana, aku memaksa diri untuk bersepeda ke perpustakaan demi skripsi. Aku mengetik, membaca, dan duduk berjam-jam di perpus sampai sekarang aku mengetik postingan ini.

Aku menyesal. Menyesal sekali. Kemana waktuku selama menjadi mahasiswa selama ini? Hampir empat tahun di sini tapi aku merasa belum membawa perubahan apa-apa. Ilmu yang kudapat belum mencerminkan diriku sebagai mahasiswa. Kemana aku selama ini? Sampai aku tidak memanfaatkan fasilitas yang diberikan kampus. Rasanya ingin sekali aku kembali di semester satu agar aku bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.  
Aku iri melihat kawan lain yang sudah membaca ratusan buku, artikel, atau jurnal semasa dia menjadi mahasiswa. Aku iri dengan mereka yang begitu pintar berargumen dan berbicara tentang sebuah bidang ilmu pada meja diskusi. Aku iri dengan mereka yang sudah bisa menulis essay atau karya ilmiah semasa kuliahnya. Aku iri dengan mereka yang sudah bisa pergi kemana-mana dengan membawa produk buatannya atau prestasi membanggakannya.
Sedangkan aku, aku sudah melakukan apa? Aku sudah memberikan apa untuk kampus ini, negara ini, dan agamaku?
Mungkin ini cara Allah menegurku. Bahwa sebelum aku keluar dari sini, aku harus membawa sesuatu dari proses yang kujalani.
Aku enggak ngerti apakah ini terlambat atau tidak. Tapi sungguh, aku baru menyadari bahwa kuliah hanya mengejar nilai itu justru tidak mengenakkan. Nilai itu tidak memberi efek apa-apa pada diri kita selain hanya bisa melewati setiap masa semester. Dimana pun aku berada, bukan nilai yang membuatku bisa berada di tengah masyarakat atau para pemuda organisasi. Sungguh, bukan itu. Tapi justru ilmu atau softskill itulah yang membuatku bisa berkumpul  dengan orang-orang hebat di luar sana.
Sungguh, aku merasa kerdil sekali saat orang lain sudah pada pencapaian yang tinggi, sedangkan aku belum mencapai apa-apa. Aku masih jalan di tempat.
Aku mau berjalan hari ini, bukan berjalan di tempat, tapi terus melangkah sampai akhirnya aku bisa berlari dan mengejar ketertinggalanku. Aku bisa, yakin bisa, hanya membutuhkan sedikit lagi kerja keras aku pasti bisa.
Itulah kenapa, akhir-akhir ini aku tidak terlalu memaksa diriku untuk segera lulus dengan hasil yang apa-adanya, dengan skripsi yang alakadarnya. Aku ingin serius mengerjakan skripsi tapi di sisi lain aku ingin menikmati setiap prosesnya, aku tidak ingin terlalu buru-buru sampai aku menghalalkan segala cara untuk bisa segera lulus.
Nikmati setiap prosesnya. :))

You May Also Like

0 komentar