Surgaku Ada Padamu (2)
Sumber: Dakwatuna
Aku
pernah bertanya kepada seseorang yang agamanya sudah cukup baik menurutku. Saat
itu aku bertanya perihal Surat An-Nur ayat 26. Seingatku pertanyaanku seperti
ini, “Dalam Surat An-Nur 26 sudah
tertulis bahwa laki-laki yang baik mendapat perempuan yang baik, begitu pun
sebaliknya. Tapi kenapa, masih ada pasangan yang hanya baik salah satunya?”
Lalu beliau
menjawab, “Sebenarnya asbabun nuzul Surat
An-Nur ayat 26 itu adalah pada saat itu Aisyah dan Rasulullah mendapat fitnah
…. (maaf aku lupa ceritanya, bisa disearch sendiri di google hohoho). Wanita
sebaik Asiyah saja berjodoh dengan Raja Firaun (saat itu beliau mencontohkan
dua pasangan dan aku lupa satunya siapa. Maafkan ingatanku yang konslet parah
ini). Ayat tersebut bukan ketetapan yang ditujukan untuk seluruh manusia. Wallahu
a’lam.”
Pada
intinya, tidak semua laki-laki yang baik untuk perempuan baik. Bisa jadi Allah
memberikan jodoh yang tidak baik untuk menguji seseorang tersebut.
Aku
juga pernah mendapat nasehat dari seorang ibu rumah tangga tiga anak. Beliau
pernah mengingatkan untuk meniatkan menikah itu sebagai ibadah dan jangan
terlalu berharap suami yang bisa menuntun kita, karena jika hasilnya tidak
sesuai keinginan malah akan membuat
kecewa. Jika mendapat jodoh yang hasilnya tidak baik, maka sebaiknya
bersabar menghadapi ujian yang Allah berikan. Bisa jadi itu ladang dakwah dan
pahala bagi yang menerimanya.
Saat membaca
nasehat dari beliau, aku menelan ludah berulang kali. Belum sesabar itu aku menjadi
perempuan. Padahal selalu kugantungkan harapan pada Allah agar mendapat imam
yang baik dan bisa menuntun.
Andai saja
Allah memberi kebebasan kita untuk memilih jodoh, secara logika pasti seseorang
akan memilih yang sama menurut pandangannya. Dari contoh di postingan
pertamaku Di sini, sudah jelas secara naluri seseorang pasti mencari orang yang sejalan
dengan pikirannya.
Menurutku,
berhijab syar’I juga merupakan cara untuk menyeleksi laki-laki yang mendekati
kita. Aku tidak beranggapan bahwa orang yang berhijab syar’I sudah baik
agamanya. Tidak. Orang yang berhijab syar’I kebanyakan juga yang baru hijrah. Tapi
tidak sembarang laki-laki mau menerima perempuan berpakaian serba tertutup. Ada
laki-laki yang menganggap wanita berhijab syar’I itu ribet dan terlalu
berlebihan.
Jadi kalau
ada orang yang mengatakan, sibuklah memperbaiki diri agar kelak mendapat
pasangan yang baik juga tidaklah salah. Tidak menutup kemungkinan Allah
sama-sama memperbaiki sepasang perempuan dan laki-laki sebelum bertemu.
Sempat terbesit
dalam benakku, mungkin saja aku hijrah juga karena doa jodohku. Aku ber-husnudzon kepada Allah. Bisa jadi, sudah
lama jodohku berdoa memohon diberikan istri yang baik. Dengan kuasa Allah,
banyak hal yang menuntunku untuk memilih jalan hijrah. Karena doa jodohku yang
menjuntai panjang ke langit, Allah mengabulkannya dengan proses hijrahku.
Kadang,
aku juga mengucap doa yang sama dengan kebanyakan orang. Memohon agar diberi
pendamping hidup yang baik agamanya dan bisa diajak bersama-sama untuk menebar
kebaikan. Tak lupa aku selalu berdoa, jika jodohku dalam jalan yang salah, agar
diberikan hidayah kepadanya untuk kembali ke jalan yang benar.
Mungkin
saja sudah tergores di kitab langit-Nya, kelak aku akan mendapat jodoh yang
tidak baik. Tapi karena kekuatan doa, semuanya bisa diubah Allah menjadi lebih
baik.
Jodoh setiap
orang memang sudah dituliskan sebelum bumi ini diciptakan dan tidak akan
berubah sampai bumi ini dihancurkan. Jodoh kita memang tidak akan berubah
sampai kapan pun, tapi berkah dari kedatangan jodoh itu sendirilah yang masih
bisa kita usahakan.
Aku
memang belum baik secara agama, tapi setidaknya dengan kesungguhanku untuk
berhijrah menjadi lebih baik, aku bisa dituntun menuju surga-Nya.
|
0 komentar