facebook twitter instagram Tumblr

Anik's Blog


Hasil gambar untuk gambar dunia kerja
Source: Kaskus.com

Dulu saat aku masih aktif di kegiatan relawan, jika tak salah aku sempat 3x mengurusi open recruitment. Saat melihat formulir pendaftaran dan hasil wawancara mereka, selalu membuahkan hal-hal yang mengagumkan. Orang-orang yang mendaftar menjadi relawan adalah para pejuang tangguh yang memiliki niat yang tulus. Namun sayangnya, karena amanah dan kesibukan di tempat lain mereka menjadi kurang aktif di relawan. Semua organisasi seleksi terketatnya adalah seleksi alam. Dimana hanya akan menyisakan orang-orang yang benar menaruh hatinya pada organisasi dimana dia bertahan.

Lalu saat masuk dunia kerja, banyak orang berlomba-lomba untuk memperbagus CV-nya. Apa prestasi, organisasi yang diikuti, atau pencapaian lainnya. Namun, saat di meja wawancara kita harus mempertanggungjawabkan apa yang telah tertulis pada CV. Apakah kualitas diri kita sebanding dengan semua hal yang telah tertulis. Sampai saat ini aku lebih suka mengamati orang secara langsung, bukan dari CV atau hanya dari sekadar wawancara. Meski ada beberapa orang yang memang terlihat sangat menonjol saat wawancara atau tes ketrampilan. Karena memang dia benar-benar siap untuk menunjukkan kemampuan yang dia punya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Hasil gambar untuk icon blog tumblr
iconfinder.com
Hallo, kebanyakan main di Tumblr, jadi lumayan lama nggak main ke sini. Jadi gini nih kalau punya blog lebih dari satu, pasti salah satunya ada yang dikalahin. Sebenarnya aku punya Tumblr sudah lama, sejak 2014 atau 2015-an tapi sengaja kuanggurin, karena tidak punya teman di sana. Sepi gitu. Padahal sebenarnya di sana lebih enak fiturnya lebih menarik. Karena nulis blog seperti nulis status. Tumblr adalah platform microblog, semacam blog yang dikemas seperti media sosial. Main deh ke akunku biar tahu Tumblr kekmana wkwkwk promosi :D

Kenapa aku akhir-akhir ini intens lagi memakai Tumblr?

Berawal dari ketidaksengajaanku kenal dengan seseorang di Slowly. Ternyata dia teman seorganisasi, ngakak sih nggak nyangka Slowly yang jangkauannya luas bisa mempertemukan kita. Dunia ternyata masih sempit yak, berasa ketemu saudara gitu di sana. Haha. Dia cerita katanya kalau di Tumblr lebih asyik nulisnya, di sana ada komunitas dan apresiasi terhadap tulisan memang bagus. Sayangnya, komunitas udah bubar. Pas aku mau pakai Tumblr lagi malah komunitas nulis itu nggak ada, bukan jodoh memang. Ya kucobalah pakai Tumblr lagi. Eh, keasyikan, ya gitu trus menetap deh di sana.

Dulu aku juga sempet punya akun wordpress, wattpad, si penulis, inspirasi.co, apalagi ya banyak banget pokoknya. Waktu itu lagi rajin-rajinnya nulis dan main sana-sini jadinya kemana aja aku buat akun. Alhasil, kebanyakan akun juga nggak bagus. Karena fokus kita terpecah. Padahal sebenarnya yang di-share ya sama aja tulisannya. Namanya juga manusia, ya. Pasti selalu merasa kurang dengan apa yang ada pada satu platformnya. Misal, di blogspot nggak ada A, tapi di wordpress ada A. Ingin menikmati banyak fitur, jadinya semua dipakai.

Sebelum aktif lagi di Tumblr, aku lebih sering nulis di Instagram. Pada dasarnya instagram untuk share foto, jadi nggak recommended untuk kalian apalagi aku yang sukanya nulis panjang. Selalu sibuk sendiri untuk mengemas tulisan sesingkat mungkin. Lalu di instagram juga tidak ada fitur draft atau penjadwalan postingan, jadinya kadang udah nulis panjang trus aplikasi eror dan semua tulisan hilang. Sering banget kek gitu. Nah, di Tumblr ini ada fitur draft dan penjadwalan sama kayak blogspot. Makin enak deh, tulisan orang-orang di sana juga renyah bergizi gitu bawaannya kalau dibaca. Ngademin, di sana tempat enak untuk nyari ketenangan dan nulis apapun. Karena nggak ada yang bakal nge-judge kita.

Kalian percaya nggak, sebuah aplikasi, website, atau platform yang hanyalah sebuah software benda mati tapi memberikan nuansa yang berbeda-beda kepada penggunanya. Entah kenapa, di Instagram memang cocok dijuluki gemerlapnya media sosial. Karena di instagram nuansanya memang pas untuk orang-orang yang suka visual, tempat memperlihatkan foto. Dimana foto terlihat lebih berwarna dan gemerlap dari sebuah kata-kata. Sedangkan blogspot ini tempat untuk menyendiri, sunyi, tak ada linimasa, hanya sebuah beranda dan reading list kalau kita ingin blogwalking. Berasa rumah kita di tengah sawah sendirian, sepi sunyi membuat tenang, tapi juga kesepian. Wkwk. Blogspot memang pas untuk media curhat, karena berasa bebas menumpahkan segalanya di sini. Meski ya sebenarnya ini tempat umum yang bisa dilihat siapa saja. Sedangkan Tumblr, di sana berasa enak aja nulis atau share foto apapun. Ya mirip medsos gitulah bisa untuk share link dan video juga. Tapi nih, nuansa di sana tidak seperti medsos yang gaduh oleh komentar netijen. Paling sering reblog, nulis, dan like. Jadinya aku merasa di sana malu aja kalau aku alay wkwk yang lainnya nulis puisi bagus-bagus, tulisannya bijak-bijak masa sini alay. Kalau nulis panjang banget memang nggak recommended di Tumblr, sebenarnya bisa sih nggak ada yang ngelarang juga. Hanya saja, satu kekurangan Tumblr yang kutemukan yaitu tidak ada insert jump break seperti di blogspot. Jadi kalau ada yang nulis panjang sekali di Tumblr munculnya juga panjang di beranda, kalau kita lagi nggak pengen baca tulisannya scroll-nya juga harus panjang. Mungkin ini kali ya triknya Tumblr biar orang-orang membaca semua yang ada di berandanya. Kan kadang buka Tumblr kek medsos gitu scroll aja nggak baca karena sedang tidak di waktu senggang hanya ingin buka.

Sebenarnya, apapun jenis platform-nya yang terpenting adalah kita sendiri kuncinya, bisa konsisten nulis atau enggak. Seminim apapun karakter yang disediakan oleh twitter, kalau kita suka nulis di sana dan konsisten, ya ujungnya tetap jadi tulisan. Sepanjang apapun karakter yang disediakan oleh blog, kalau kita nggak konsisten nulis ya blognya tetap kosong. Platform hanyalah sebagai pendukung niat kita menulis.


Yak begitulah yang ingin aku obrolin di sini. Padahal tadi aku buka laptop bukan untuk hal ini nulisnya, ngobrol tentang Tumblr hanya opening tulisan tapi ternyata kebablas dan nggak mungkin juga tulisan sepanjang ini dijadikan opening. Wkwk. Asyiklah setidaknya masih ada satu bahan yang bisa dijadikan simpanan tulisan berikutnya. Bye. 







Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Source: Pribadi

Rasanya baru kemarin tahun baru, sekarang bulannya sudah semakin menua aja, ya. Semoga semakin cepat waktu berlalu, semakin mendewasa diri kita. Semakin banyak hari terlewati, semakin banyak target kita yang tercapai. Dan semakin kita bahagia dengan segala pilihan hidup yang kita jalani.

Hari ini aku ingat suatu hal. Bahwa bulan kemarin ada banyak pertanyaanku tentang hidup, dan Agustus datang dengan menyuguhkan berbagai jawaban.

Bulan Juli tepatnya tanggal berapa aku lupa, paketan buku yang kupesan datang. Ada 2 judul buku yaitu Menata Kala milik Novie Oktaviane Mufti dan Khairunisa Syaladin dan Bertumbuh tulisan Novie dan 4 teman lainnya semacam antologi begitu. Tentang Teh Novie, aku sudah bercerita tentang beliau di tulisanku yang lalu. Aku suka dengan tulisan-tulisan beliau, akhirnya memutuskan untuk membeli bukunya. Buku Bertumbuh aku baca di akhir Juli, ada tulisan Teh Novie yang berjudul Perjalanan halaman 3. Tulisan ini serasa disuguhkan Allah sebagai jawaban atas kegalauanku. Berikut kutipan tulisannya:
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

Foto saya
Anik's Blog
Hi, ini tempat pulangnya Anik. Berisi hal-hal random yang rasanya perlu ditulis.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Tumblr

Member Of

1minggu1cerita

Categories

  • Blogwalking
  • Calon Ibu
  • FIKSI
  • Flashback
  • Kerelawanan
  • Obrolan Cermin
  • Review Ala-Ala
  • Sudut Pandang Pernikahan

Postingan Populer

  • Rezeki Tak Perlu Dicari
  • Hujan-Hujan di Bulan Juni
  • Inilah 5 Cara Bahagia Jadi Jofis (Jomblo Fi Sabilillah)
  • Menikah itu Bukan Sekadar untuk Memilikinya, tetapi Demi Menambah Kecintaan kepada-Nya
  • (Review) Pertanyaan Tentang Kedatangan

Blog Archive

  • Maret 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Juli 2023 (2)
  • Agustus 2021 (1)
  • Juli 2021 (2)
  • September 2020 (2)
  • Agustus 2020 (4)
  • Juli 2020 (3)
  • Juni 2020 (7)
  • Mei 2020 (17)
  • April 2020 (4)
  • September 2019 (1)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (9)
  • Juni 2019 (4)
  • Mei 2019 (3)
  • April 2019 (1)
  • Maret 2019 (7)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (3)
  • Oktober 2018 (6)
  • Maret 2018 (22)
  • Februari 2018 (14)
  • Agustus 2017 (7)
  • Juli 2017 (11)
  • Juni 2017 (11)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (5)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (4)
  • Januari 2017 (14)
  • Desember 2016 (12)
  • November 2016 (2)

Created with by ThemeXpose