Rumah Baru yang Lama: Tumblr
iconfinder.com |
Hallo, kebanyakan
main di Tumblr, jadi lumayan lama nggak main ke sini. Jadi gini nih kalau punya
blog lebih dari satu, pasti salah satunya ada yang dikalahin. Sebenarnya aku
punya Tumblr sudah lama, sejak 2014 atau 2015-an tapi sengaja kuanggurin,
karena tidak punya teman di sana. Sepi gitu. Padahal sebenarnya di sana lebih
enak fiturnya lebih menarik. Karena nulis blog seperti nulis status. Tumblr adalah
platform microblog, semacam blog yang dikemas seperti media sosial. Main deh ke
akunku biar tahu Tumblr kekmana wkwkwk promosi :D
Kenapa aku akhir-akhir ini intens lagi memakai Tumblr?
Berawal dari
ketidaksengajaanku kenal dengan seseorang di Slowly. Ternyata dia teman
seorganisasi, ngakak sih nggak nyangka Slowly yang jangkauannya luas bisa
mempertemukan kita. Dunia ternyata masih sempit yak, berasa ketemu saudara gitu
di sana. Haha. Dia cerita katanya kalau di Tumblr lebih asyik nulisnya, di sana
ada komunitas dan apresiasi terhadap tulisan memang bagus. Sayangnya, komunitas
udah bubar. Pas aku mau pakai Tumblr lagi malah komunitas nulis itu nggak ada,
bukan jodoh memang. Ya kucobalah pakai Tumblr lagi. Eh, keasyikan, ya gitu trus
menetap deh di sana.
Dulu aku juga sempet punya akun wordpress, wattpad, si penulis, inspirasi.co, apalagi ya banyak banget pokoknya. Waktu itu lagi rajin-rajinnya nulis dan main sana-sini jadinya kemana aja aku buat akun. Alhasil, kebanyakan akun juga nggak bagus. Karena fokus kita terpecah. Padahal sebenarnya yang di-share ya sama aja tulisannya. Namanya juga manusia, ya. Pasti selalu merasa kurang dengan apa yang ada pada satu platformnya. Misal, di blogspot nggak ada A, tapi di wordpress ada A. Ingin menikmati banyak fitur, jadinya semua dipakai.
Sebelum aktif
lagi di Tumblr, aku lebih sering nulis di Instagram. Pada dasarnya instagram
untuk share foto, jadi nggak recommended
untuk kalian apalagi aku yang sukanya nulis panjang. Selalu sibuk sendiri untuk
mengemas tulisan sesingkat mungkin. Lalu di instagram juga tidak ada fitur
draft atau penjadwalan postingan, jadinya kadang udah nulis panjang trus
aplikasi eror dan semua tulisan hilang. Sering banget kek gitu. Nah, di Tumblr
ini ada fitur draft dan penjadwalan sama kayak blogspot. Makin enak deh,
tulisan orang-orang di sana juga renyah bergizi gitu bawaannya kalau dibaca. Ngademin,
di sana tempat enak untuk nyari ketenangan dan nulis apapun. Karena nggak ada
yang bakal nge-judge kita.
Kalian percaya
nggak, sebuah aplikasi, website, atau platform yang hanyalah sebuah software
benda mati tapi memberikan nuansa yang berbeda-beda kepada penggunanya. Entah kenapa,
di Instagram memang cocok dijuluki gemerlapnya media sosial. Karena di
instagram nuansanya memang pas untuk orang-orang yang suka visual, tempat
memperlihatkan foto. Dimana foto terlihat lebih berwarna dan gemerlap dari
sebuah kata-kata. Sedangkan blogspot ini tempat untuk menyendiri, sunyi, tak
ada linimasa, hanya sebuah beranda dan reading list kalau kita ingin
blogwalking. Berasa rumah kita di tengah sawah sendirian, sepi sunyi membuat
tenang, tapi juga kesepian. Wkwk. Blogspot memang pas untuk media curhat,
karena berasa bebas menumpahkan segalanya di sini. Meski ya sebenarnya ini
tempat umum yang bisa dilihat siapa saja. Sedangkan Tumblr, di sana berasa enak
aja nulis atau share foto apapun. Ya
mirip medsos gitulah bisa untuk share link dan video juga. Tapi nih, nuansa di
sana tidak seperti medsos yang gaduh oleh komentar netijen. Paling sering reblog, nulis, dan like. Jadinya aku merasa di sana malu aja kalau aku alay wkwk yang
lainnya nulis puisi bagus-bagus, tulisannya bijak-bijak masa sini alay. Kalau nulis
panjang banget memang nggak recommended di Tumblr, sebenarnya bisa sih nggak
ada yang ngelarang juga. Hanya saja, satu kekurangan Tumblr yang kutemukan
yaitu tidak ada insert jump break
seperti di blogspot. Jadi kalau ada yang nulis panjang sekali di Tumblr
munculnya juga panjang di beranda, kalau kita lagi nggak pengen baca tulisannya
scroll-nya juga harus panjang. Mungkin ini kali ya triknya Tumblr biar
orang-orang membaca semua yang ada di berandanya. Kan kadang buka Tumblr kek
medsos gitu scroll aja nggak baca karena sedang tidak di waktu senggang hanya
ingin buka.
Sebenarnya,
apapun jenis platform-nya yang
terpenting adalah kita sendiri kuncinya, bisa konsisten nulis atau enggak. Seminim
apapun karakter yang disediakan oleh twitter, kalau kita suka nulis di sana dan
konsisten, ya ujungnya tetap jadi tulisan. Sepanjang apapun karakter yang
disediakan oleh blog, kalau kita nggak konsisten nulis ya blognya tetap
kosong. Platform hanyalah sebagai
pendukung niat kita menulis.
Yak begitulah
yang ingin aku obrolin di sini. Padahal tadi aku buka laptop bukan untuk hal
ini nulisnya, ngobrol tentang Tumblr hanya opening tulisan tapi ternyata
kebablas dan nggak mungkin juga tulisan sepanjang ini dijadikan opening. Wkwk. Asyiklah setidaknya masih
ada satu bahan yang bisa dijadikan simpanan tulisan berikutnya. Bye.
|
0 komentar