Panggilan Gunung Tangkuban Perahu
Jumat, 26 Juli 2019 Gunung Tangkuban Perahu erupsi. Media
sosial ramai beredarnya video ketika erupsi. Di tengah-tengah sedang mengamati
video dan komentar para netizen, ada satu pesan whatsapp dari adik di
organisasi relawan.
“Mbak Anik, adikmu keluyuran nih ke Bandung,” tulisnya
disertai dengan emoticon tersenyum menutup mulut seperti meledek.
“Ngapain, nyari Teteh-Teteh, ya,” ledekku.
“Hahaha. Kami dari aksi pembagian superqurban di
Bromo, setelah itu mau silaturahmi ke Bandung. Sekalian ikut mobil orang pusat.
Ternyata, setelah kami sampai di sini Gunung Tangkuban Perahu erupsi, akhirnya
kami juga ikut aksi ke sana.”
Ada pesan yang tak tertulis tapi aku bisa membacanya. Bukan
pesan dari adik itu, tapi pesan dari Allah yang kuterjemahkan dengan kekaguman.
Awalnya mereka ke Bandung hanya untuk bertemu dengan orang pusat sekalian
jalan-jalan, ternyata siapa menyangka bahwa sebenarnya Allah seolah
memperintahkan mereka untuk ikut aksi ke Gunung Tangkuban Perahu. Aku selalu
percaya, bahwa Allah tak pernah salah memilih pundak untuk memikul amanah. Bukan
sebuah kebetulan, tapi ini memang bagian dari skenario-Nya.
Di setiap waktu, harta, dan tenaga yang kita miliki, ada hak milik
orang lain. Maka tunaikanlah hak mereka dengan membantu dengan sesama, entah
dengan apapun itu caranya.
Bagi relawan, ikut aksi ke bencana bukan sebuah hal
yang menyusahkan, karena liburan relawan tak melulu ke tempat wisata, ke tempat
bencana pun adalah hiburan bagi kami. Insyaallah, lelahmu lillah ya, Dek.
0 komentar