Rindu dengan Diri Sendiri
Pernah nggak sih kalian merindukan sesuatu yang sering
kalian lakukan. Menikmati kebersamaan berdua dengan diri kalian sendiri.
Seperti misalnya, selonjoran di kasur setelah berjam-jam beraktifitas sambil
maskeran wajah, menghirup udara kota dengan duduk di pinggir jendela sambil
sesekali melihat pasangan muda-mudi yang lewat di jalanan. Semua hal itu sudah
lama tidak kalian lakukan karena padatnya aktivitas. Meskipun itu hal-hal
kecil, tapi terasa sangat berarti ketika kalian benar-benar menikmatinya dengan
diri sendiri tanpa ada bising dari orang lain.
Aku pernah rindu, saat aku diam-diam menulis sendiri
di pojokan kamar ditemani suara keyboard yang tidak bising. Rindu berbicara
dengan diriku sendiri. Ya menurutku, ketika menulis itu kita sedang bertanya
dan berbicara dengan diri sendiri. Itu sebabnya kenapa setelah nulis perasaan
lebih plong.
Aku sering stalking
media sosial dan blogku sendiri setelah sekian lama tidak menulis. Aku mengais-ngais
serpihan kenangan yang pernah kutulis. Aku sering menertawai diriku sendiri
yang pernah menulis hal sedih dan galau. Kadang, aku juga takjub pada diri
sendiri. Anik tu sebenarnya bisa ya nulis
sepanjang ini. Tapi kenapa sekarang kok rasanya buat nulis susah sekali. Gitu
kira-kira yang lebih sering terbesit dalam pikiranku.
Di masa single
ini entah kenapa aku sudah nyaman dengan diriku sendiri. Itulah sebabnya ketika
aktivitasku sudah gaduh dan menumpuk tugas lain, aku merasa tetap kesepian. Meski
baru saja pulang haha hihi sama teman atau ke kajian bertemu dengan banyak
orang, tapi kadang aku masih merasa kesepian. Karena aku kehilangan sosok diriku
yang dulu. Diri yang selalu mencoba bercerita melalui tulisan-tulisan.
Aku pernah rindu ketika berturut-turut ada paketan
yang selalu mampir mengetuk pintu kamarku. Paketan bingkisan dari penerbit,
hadiah buku dari event Give away atau
seorang teman. Bukan terletak pada hadiahnya, tapi pada rasa syukurku ketika
dulu aku begitu produktif menulis apa pun. Mencari info tentang kepenulisan
kemana-mana, dan mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya. Aku senang pernah
menulis, melalui menulis juga aku bisa memiliki banyak teman dan atas izin
Allah kita dipertemukan.
Aku rindu ketika ponselku dipenuhi chat dengan
orang-orang yang suka menulis, kita mengobrolkan apa saja tentang tulisan. Aku rindu
ketika notifikasiku ramai dengan teman-teman di komunitas menulis.
Malam ini hanya tulisan sederhana ini saja yang bisa
kutulis, karena aku sedang mencoba kembali untuk berkomunikasi dengan diriku
sendiri, salah satunya dengan menulis.
Aku sangat rindu, rindu sekali.
0 komentar