Friendship
Source: Pixabay.com |
Diam
bukan berarti bungkam. Jika aku diam, bukan berarti apatis dalam segala hal.
Banyak yang terpikirkan, namun memendam suatu pikiran adalah sebuah pilihan.
Tidak semua hal yang ada dalam pikiran harus diungkapkan.
Kita tidak perlu pernah makan bersama, ngafe bareng, nonton, keluar kemana saja, atau bercengkrama lama untuk menjadi seorang sahabat. Cukup saling mengenal dan menyapa di dunia maya maupun nyata kita sudah menjalin ikatan persahabatan.
Pertemanan kita tidak dinilai seberapa jauh kita main bareng, seberapa sering kita pergi ke cafe, dan seberapa sering kita makan gorengan bareng di tanggal tua.
Persahabatan
kita terlalu manis jika sebatas ditulis dengan caption yang tenggelam di linimasa. Persahabatan kita terlalu
berarti jika hanya dilukis dengan foto yang bisa tertelan tumpukan foto di kartu
memori. Persahabatan kita terlalu istimewa jika hanya dibicarakan kepada sesama
manusia.
Terima kasih untuk kalian yang sudah menerima Anik apa adanya. Anik yang begitu introvert dan nggak terlalu suka haha hihi di cafe. Anik yang kadang pendiam kadang rame dan menyebalkan. Anik yang kalian bilang lola dan nggak asyik. Anik yang nggak update sama tempat nongkrong dan menu hits di kota.
Ibnul Jauzi pernah
berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis: “Jika kalian tidak
menemukan aku nanti di Surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada
Allah tentang aku."
*Tulisan untuk semua yang mengenalku di keheningan Sabtu Malam
0 komentar