facebook twitter instagram Tumblr

Anik's Blog

Aku adalah wanita yang saat ini masih berstatus mahasiswa, dan kelak akan kau panggil ibu, bunda, atau panggilan sayang lainnya.

Saat aku menulis ini, kau belum ada di dunia ini, Nak. Jangankan untuk melihat keberadaanmu, menemukan sesosok lelaki yang akan kau panggil Ayah saja juga belum. Akhir-akhir ini aku sering terpikirkan olehmu—sosok yang belum bisa kubayangkan wajahnya seperti apa.

Sering kulihat sosok mungil, putih, dan tertawa lucu memperlihatkan gigi susunya atau berlarian mengambil bola di halaman rumah, aku selalu membayangkan sosokmu nanti juga seperti itu. Lucu dan menggemaskan di pangkuanku.

Nak, akhir-akhir ini aku merasa cemas dengan masa depanmu kelak. Mungkin aku terlalu berlebihan, bertemu Ayahmu saja belum, tapi sudah mencemaskanmu. Entah, naluri keibuan muncul dengan sendirinya setiap bertambahnya detik mengiringi usiaku. Tapi kurasa, tidak ada kata berlebihan untuk masa depan anak.

Aku selalu percaya tentang pertemuan aku dan ayahmu telah tergores di kitab takdir-Nya. Aku tak mengkhawatirkan itu, karena nanti jika daun takdir itu gugur, maka dia akan datang dengan tuntunan-Nya.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Instagram.com/Asna_ig

Sering kita jumpai di sudut-sudut kota ada baliho besar bertuliskan “Dilarang memberi uang kepada pengemis dan pengamen!!!”

Ya, memberi sama saja dengan memanjakan. Nantinya mereka akan menggantungkan hidupnya dengan meminta-minta. Miris memang, perbuatan tercela itu dijadikan pekerjaan oleh sebagian masyarakat. Banyak orang masih muda, bertubuh segar bugar, bahkan membawa anak-anak mereka untuk meminta-minta di pinggir jalan, perempatan lampu merah, dan di perkampungan.

Aku menyetujui larangan pemerintah daerah itu. Karena aku sendiri juga tidak mau, mengemis menjadi sebuah budaya di tengah sulitnya ekonomi di negeri ini. Pernah aku dihampiri dengan gadis mungil seusia anak SD yang bertubuh kotor di terminal Bungurasih, Surabaya. Dia mengulurkan tangan untuk meminta beberapa receh uang kepadaku. Aku hanya tersenyum dan mengangkat tangan memberi isyarat tak ingin memberi. Dia memelototiku sambil berulang kali mengumpat. Mengataiku pelit, jahat, kejam, dan kata tidak sopan lainnya. Bahkan dia sempat mengancam jika aku tidak memberinya.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

*Tulisan ini aku dedikasikan untuk orang-orang yang sedang berjuang untuk hidup keluarganya di jalanan dan untuk anak-anak lain yang kurang beruntung (entah yang sedang sekolah maupun tidak). Kita doakan agar Allah selalu mencukupi kebutuhan mereka, melancarkan segala urusan mereka, dan mengabulkan setiap doa dalam tangis mereka. Mari di-Amiinkan!*

Doc. Pribadi

Doc. Pribadi

Aku selalu merindukan mengikuti aksi-aksi sosial di organisasi kerelawanan. Seperti kafein kopi yang selalu membuatku kecanduan. Aku suka melihat lengkungan senyuman mereka yang ada di jalanan. Ada bapak tukang becak atau petugas kebersihan yang dengan sumringahnya mengucap terima kasih. Atau tukang tambal ban yang menggigil kedinginan di bawah atap yang bocor suatu malam menyambut kedatanganku dengan senyum kelelahan. Bahkan wajah sendu seorang bapak yang terbangun di emperan toko.

Kadang, aku sempat kecewa jika tidak ada donatur di program Jumat MENABUNG (Menebar Nasi Bungkus), sehingga tidak bisa melakukan aksi. Pernah dana yang terkumpul hanya sedikit. Setelah semua nasi bungkus yang kami sebarkan habis, kami berniat akan pulang. Dalam perjalanan, masih banyak terlihat mata-mata lelah dan peluh bercucuran itu serasa melambai kami untuk mendekat. Dengan kesepakatan, kami merogoh sedikit saku untuk membelikan mereka nasi bungkus lagi.

Dan hal yang paling menyenangkan itu saat dana yang terkumpul cukup banyak. Sehingga akan banyak bungkusan yang kami bagi. Akan banyak senyum yang akan kutemui. Akan banyak secercah bahagia yang bisa terlukis dalam hati mereka. Seperti yang rumah zakat selalu ajarkan, Ketenangan ada saat bisa berbagi dengan sesama.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Newer Posts
Older Posts

About Me

Foto saya
Anik's Blog
Hi, ini tempat pulangnya Anik. Berisi hal-hal random yang rasanya perlu ditulis.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Tumblr

Member Of

1minggu1cerita

Categories

  • Blogwalking
  • Calon Ibu
  • FIKSI
  • Flashback
  • Kerelawanan
  • Obrolan Cermin
  • Review Ala-Ala
  • Sudut Pandang Pernikahan

Postingan Populer

  • Rezeki Tak Perlu Dicari
  • Hujan-Hujan di Bulan Juni
  • Inilah 5 Cara Bahagia Jadi Jofis (Jomblo Fi Sabilillah)
  • Menikah itu Bukan Sekadar untuk Memilikinya, tetapi Demi Menambah Kecintaan kepada-Nya
  • (Review) Pertanyaan Tentang Kedatangan

Blog Archive

  • Maret 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Juli 2023 (2)
  • Agustus 2021 (1)
  • Juli 2021 (2)
  • September 2020 (2)
  • Agustus 2020 (4)
  • Juli 2020 (3)
  • Juni 2020 (7)
  • Mei 2020 (17)
  • April 2020 (4)
  • September 2019 (1)
  • Agustus 2019 (3)
  • Juli 2019 (9)
  • Juni 2019 (4)
  • Mei 2019 (3)
  • April 2019 (1)
  • Maret 2019 (7)
  • Februari 2019 (3)
  • Januari 2019 (3)
  • Oktober 2018 (6)
  • Maret 2018 (22)
  • Februari 2018 (14)
  • Agustus 2017 (7)
  • Juli 2017 (11)
  • Juni 2017 (11)
  • Mei 2017 (1)
  • April 2017 (5)
  • Maret 2017 (3)
  • Februari 2017 (4)
  • Januari 2017 (14)
  • Desember 2016 (12)
  • November 2016 (2)

Created with by ThemeXpose