Dunia Kerja

by - 19.44


Hasil gambar untuk gambar dunia kerja
Source: Kaskus.com

Dulu saat aku masih aktif di kegiatan relawan, jika tak salah aku sempat 3x mengurusi open recruitment. Saat melihat formulir pendaftaran dan hasil wawancara mereka, selalu membuahkan hal-hal yang mengagumkan. Orang-orang yang mendaftar menjadi relawan adalah para pejuang tangguh yang memiliki niat yang tulus. Namun sayangnya, karena amanah dan kesibukan di tempat lain mereka menjadi kurang aktif di relawan. Semua organisasi seleksi terketatnya adalah seleksi alam. Dimana hanya akan menyisakan orang-orang yang benar menaruh hatinya pada organisasi dimana dia bertahan.

Lalu saat masuk dunia kerja, banyak orang berlomba-lomba untuk memperbagus CV-nya. Apa prestasi, organisasi yang diikuti, atau pencapaian lainnya. Namun, saat di meja wawancara kita harus mempertanggungjawabkan apa yang telah tertulis pada CV. Apakah kualitas diri kita sebanding dengan semua hal yang telah tertulis. Sampai saat ini aku lebih suka mengamati orang secara langsung, bukan dari CV atau hanya dari sekadar wawancara. Meski ada beberapa orang yang memang terlihat sangat menonjol saat wawancara atau tes ketrampilan. Karena memang dia benar-benar siap untuk menunjukkan kemampuan yang dia punya.


Di tempat kerjaku ini aku pernah diberikan wewenang untuk melakukan open recruitment pegawai karena bagian HRD cabang diserahkan kepada bagian akademik.

Aku membuktikan sendiri, ternyata tata krama dari orang yang akan melamar kerja ini sangat penting. Dari hal kecil saja mulai dari cara mengirim e-mail, pesan whatsapp, memberikan konfirmasi kehadiran, dan hal lainnya mempengaruhi penilaian. Karena kita tidak hanya bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Tapi bagaimana kita bisa bekerja sama menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dengan orang-orang yang memiliki energi positif. Kita akan berinteraksi dan menyelesaikan masalah bersama-sama, maka sangat penting bahwa tata krama ini dinilai nomor satu.

Suatu ketika teman kerja baruku yang lolos seleksi ini bilang begini, “Rezeki itu nggak perlu dicari, karena setiap orang sudah bagiannya sendiri-sendiri. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bermanfaat dengan pekerjaan kita sekarang. Jangan bertanya apa yang kamu dapatkan, tapi fokuslah pada apa yang bisa kamu berikan.”

Dalam hati, Alhamdulillah aku nggak salah pilih. Wkwkwk.

Nyari teman kerja yang se-visi misi itu memang nggak mudah. Katanya, dunia kerja lebih jahat. Senggol kanan kiri nggak masalah, yang penting kita untung, ada orang yang berpikiran seperti itu. Orang-orang di dunia kerja lebih kejam gitu bawaannya, eh ini nggak semua tempat kerja, ya. Aku hanya mengungkapkan apa yang kutahu dan kulihat dari sekitarku. Karena banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan materi. Hal apa saja dilakukan demi uang, sekalipun itu makan teman.

Aku senang sekali ketika Allah mempertemukanku dengan teman kerja baru yang satu ini. Yang bisa diajak susah seneng bareng. Wkwk. Dia mau diajak repot ke sini situ, ngurus ini itu, nggak ngeluh dan mempermasalahkan fasilitas yang masih minim di kantor kita. Dia bisa legowo gitu aku ajak berjuang di kantor. Yang paling aku seneng, dia ini bukan tipe cewek yang manja yang maunya kerjaan enak aja. Haha. Terharuuu aku tu. Ada banyak hal yang kita laluin tapi aku nggak bisa cerita detailnya di sini karena itu privasi kantorku. Menurutku nih, orang-orang yang bisa diajak survive itulah orang-orang yang bisa kita ajak hidup bareng.

You May Also Like

0 komentar