Hal Penting yang Harus Dilakukan Anak Kos Agar Tempat Kos Aman dan Tentram

by - 11.30




Kalian yang sedang kuliah atau kerja di luar kota, pasti memilih tinggal di kos jika tidak mempunyai sanak saudara di tempat tersebut. Hidup di kos kadang jadi momok untuk orang-orang yang sudah terbiasa tinggal enak bersama kedua orangtua. Bayangan anak kos sering makan mie instans, harus serba irit, dan susah mengatur uang bulanan memang selalu menjadi bahan pembicaraan. Akan tetapi, tinggal di kos juga mengajari kita untuk hidup mandiri dan berempati kepada orang lain. Di kos kita tidak hanya tinggal dengan satu atau dua orang, bisa belasan bahkan puluhan. Saat kita berteman dengan beberapa orang saja, banyak konflik yang kita alami. Apalagi kalau hidup seatap dengan puluhan orang dengan karakteristik berbeda. Kegiatan kita dari membuka mata sampai memejamkannya selalu melibatkan orang lain di dalamnya, entah bergantian menggunakan fasilitas kos , pinjam-meminjam barang, atau bayar-membayar iuran.

Beberapa hari lalu ada konflik di kosku. Sampai-sampai salah satu teman kos menyebutkan nama salah satu penghuni kebun binatang. Ini baru pertama konflik kos yang sampai separah ini selama aku tinggal di sini. Di kos ini tidak tinggal bersama ibu kos. Jadi hal apa pun penghuni kos sendiri yang mengaturnya, entah itu kebersihan, iuran elpiji, wifi, keteraturan parkiran, dan lainnya. Sebenarnya ada ibu pekerja yang diberi amanah ibu kos untuk membersihkan kosan, namun tugas beliau hanya membersihkan kamar mandi dan menyapu lantai. Selebihnya, pekerjaan beliau ada di rumah ibu kos sendiri.


Berikut hal-hal yang dilakukan anak kos agar tercipta keamanan dan kenyamanan:

1.       Belajar Memahami Kebiasaan Orang Lain

Tinggal seatap dengan orang-orang yang mempunyai kebiasaan berbeda dengan kita memanglah sulit. Bisa jadi kebiasaan itu menjijikkan atau menyebalkan. Mulai dari bangun pagi, ada yang kebiasaan muntah di kamar mandi karena asam lambungnya naik. Ada yang terdengar keras dari kamar mandi mengeluarkan ingus atau bahasa Jawanya sisi. Kalau kita mendengarnya, pasti ada rasa jijik atau gimana gitu. Tapi tidak pantas rasanya kalau kita menegur atau mengomelinya. Karena itu juga bukan hal yang disengaja. Tapi proses kerja tubuhnya yang seperti itu.

Ada juga anak yang mandinya lama atau suka mencuci baju di kamar mandi, sehingga kamar mandi tidak bisa dipakai bukan untuk urusan mandi. Padahal tempat cuci baju ada di bawah. Kasihan juga sebenarnya kalau harus menyuruhnya mencuci di bawah, sedangkan pakaiannya menumpuk. Bisa dibayangkan, begitu sulitnya nanti dia mengangkatnya ke lantai atas. Tapi alhamdulillah, penghuni kosku tidak terlalu banyak berkomentar tentang kebiasaan penghuni kos lainnya. Satu sama lain kita mencoba mengerti. Hal-hal kecil seperti ini tidak patut untuk diperbesar dengan emosi yang tidak bisa kita kendalikan. Adakalanya kita memang harus mengalah. Tidak selalu ada yang kurang benar sedikit dari pihak orang lain harus dipermasalahkan.

2.      Belajar Mengerti Keadaan Orang Lain

Setiap orang di kos mempunyai kegiatan yang berbeda-beda. Jam kegiatan di kos setiap orang juga tidak sama dan tidak beraturan seperti kita di rumah. Misalnya, saat di rumah mencuci baju dilaksanakan pada pagi sampai sore hari. Malam hari digunakan untuk istirahat, santai, atau belajar. Sedangkan, di kos bisa saja kita mencuci baju malam hari karena tidak mempunyai waktu seharian. Saat kita tidur malam, tiba-tiba ada suara panci jatuh karena ada anak yang kelaparan masak di dapur. Atau ada suara motor yang masuk garasi di samping kamar lalu kita terbangun. Hiruk pikuk kegiatan kos memang sudah biasa bagi anak-anak yang sudah lama tinggal di kos. Tapi bagi anak baru, hal seperti ini begitu menyebalkan karena mengganggu jam istirahatnya. Di situlah kita dilatih untuk mengerti keadaan anak-anak lain yang harus menyelesaikan tugas rumahannya di malam hari. Di samping itu, untuk anak yang sedang mencuci di malam hari juga harusnya mengerti untuk tidak terlalu bising saat menyikat bajunya agar tidak mengganggu anak-anak yang lain.

3.      Bisa Diajak Kerja Sama

Tanpa kerja sama semua penghuni kos, tempat kos yang ditinggali tidak mungkin bisa menenangkan. Karena, jika ada satu saja anak yang jalan dengan seenaknya sendiri maka akan tercipta kerusuhan. Misalnya saja, di kos ada iuran elpiji dan wifi. Kita mencoba mengerti satu sama lain. Awal bulan sudah menyisihkan uang untuk membayar agar tidak menyusahkan anak yang menjadi bendahara. Sampai elpijinya habis uangnya belum terkumpul atau sampai lewat tanggal wifinya belum juga dibayar. Kalau sampai kena denda, pasti diri kita sendiri yang rugi. Di sisi lain, kasian juga yang sudah rajin bayar tetapi harus ikut-ikut bayar denda.

Di kos semua penghuni juga harus bekerja sama untuk mematuhi peraturan kos entah itu tertulis atau tidak. Misalnya, anak yang tidak kuliah pagi harus rela motornya di depan, dan anak yang kuliah pagi harus membuat tulisan dimotornya agar tidak dipindah-pindah, segera membuang buah atau sayuran miliknya yang sudah membusuk di kulkas, tidak membuang sisa makanan di wastafel agar tidak mampet, mencuci peralatan dapur setelah menggunakan, dan lainnya.  Percuma kalau kita sudah menerapkan peraturan bersama tapi tidak ditaati. Dengan adanya peraturan ini diharapkan kehidupan di kos berjalan dengan baik.

4.      Berempati kepada penghuni kos lainnya

Anak-anak kos tidak selamanya dari keluarga berada, ada yang pas-pasan, sederhana, atau bahkan kekurangan. Adakalanya ada anak yang kekurangan, misalnya perlengkapan mandi atau garam untuk goreng telur habis, sedikit saja bagilah kepada anak tersebut. Memberi tidak akan membuat kita miskin saat itu juga. Bisa jadi, karena kebaikanmu nantinya dia membantu hal-hal yang lebih besar nantinya. Dengan saling membantu urusan penghuni kos yang lain, maka akan tercipta hubungan baik satu sama lain dan timbul kenyamanan.

Apalagi, untuk mahasiswa baru yang sering mencari buku pinjaman atau barang untuk diklat dan ospek. Kalau kita baik dengan adik-adik kos, nantinya mereka juga betah tinggal bersama kita.

5.      Agendakan Keluar Bersama Agar Lebih Akrab

Kalau sudah di kos, biasanya penghuni kos sibuk di kamar masing-masing sampai tidak menyempatkan waktu untuk bersosialisasi dengan penghuni lainnya. Agar semakin dekat, maka sempatkan waktu sebulan sekali untuk rujakan, jogging bareng di CFD-an, mencari moment yang pas seperti bulan Ramadhan untuk berbuka puasa bersama entah kemana gitu. Kebersamaan seperti inilah yang menambah keakraban sesama penghuni kos.
Buka Bersama Bulan Puasa Tahun Kemarin

6.       Menyelesaikan Masalah Dengan Baik-Baik
Jika ada suatu masalah, tegur baik-baik orang yang bersangkutan. Tidak baik jika langsung memarahi, mengomeli, bahkan mengata-ngatai. Bisa jadi ini terjadi hanya karena kesalahpahaman. Berbicara baik-baik dan mengkroscek kebenaran merupakan cara yang bijak untuk menyelesaikan masalah. Setiap hal kasar yang kita tujukan kepada orang lain itu akan mudah membekas dan sulit dilupakan. Apalagi sekali pun penghuni kos bukan saudara sedarah, tapi kita adalah keluarga yang tinggal seatap. Kalau kita sakit atau kesusahan, pasti yang bantu juga orang-orang terdekat.
Itu juga pentingnya membuat grup whatsapp agar kita bisa mengingatkan jika ada kesalahan asalkan tidak langsung menyebut merk orang di grup karena itu cara mengingatkan yang salah. Serta melakukan rapat untuk menentukan peraturan-peraturan baru di kos. Kalau hanya dibicarakan melalui chatting takutnya ada salah paham dan ada pihak yang hanya silent reader.
Selamat mencoba :)

You May Also Like

2 komentar

  1. setuju dengan atikel ini kalau saya sendiri hal terpenting yang harus saya lakukan sebagai anak kos jangan sampai kehabisan uang dan kehabisan makanan di awal bulan . karena siap-siap saja akan repot sendiri nantinya..

    BalasHapus