Balada Gadis Introvert

by - 14.31


Doc. Pribadi
Mungkin bagi kalian bertemu orang baru adalah hal yang menyenangkan. Berbasa-basi dengan orang asing atau mengobrol panjang lebar dengan seseorang adalah hal yang baik menurut kalian. Tapi bagiku, itu amat sulit. Membutuhkan energi yang banyak untuk bisa berlama-lama tenggelam dalam sebuah pembicaraan dengan seseorang yang baru kukenal. Jika pun aku terlihat baik-baik saja saat bertemu orang baru, percayalah, sebenarnya dalam diriku sedang tidak nyaman, kaku, dan berpikir keras tentang bahan obrolan. Yang ada malah aku terlihat kikuk, salah tingkah, senyum atau tertawa dipaksakan untuk memecah suasana.

Aku adalah seorang introvert, lupa apa jenisnya. Untuk menjawab telepon dan membalas chat dari seseorang saja aku harus berpikir panjang. Aku tidak suka ramai di chat atau status orang kecuali itu hal yang penting atau sudah mengenal dekat orang tersebut.

Bukanlah hal mudah seorang introvert untuk pergi kemana-mana. Karena, orang dalam tipe ini membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa beradaptasi dan mengakrabi orang-orang baru. Orang tipe ini lebih suka diam di suatu ruangan sibuk dengan dirinya sendiri atau bepergian seorang diri. Terdengar aneh mungkin, banyak orang tidak suka kemana-mana sendirian. Sedangkan aku, paling suka menghabiskan waktu seorang diri.

Akhir-akhir ini, aku takut dengan diriku sendiri. Takut jika aku tidak bisa mempunyai teman yang lebih banyak. Aku tidak suka kesepian tapi aku menyukai kesendirian. Bingung, kan?

Aku bukan orang yang kelihatan periang. Lebih tepatnya aku sangat terlihat pendiam. Tidak mudah untuk mengeluarkan sepatah dua patah kata di depan publik. Sekali pun dalam pikiranku banyak hal menggelayut, tapi hanya beberapa saja yang berhasil keluar dari otakku.

Apalagi, semenjak aku kecil, orangtuaku mendidik dengan cara menakut-nakuti. Melarang ini –itu sesukanya tanpa pernah memberi penjelasan yang jelas. Yang ada, saat sudah mendewasa, aku besar dengan pribadi yang penakut, tidak menyukai tantangan, dan hal baru. Sampai-sampai aku kebingungan bagaimana caranya agar aku bisa menjadi orang yang berani melakukan banyak hal, berani menerima tantangan, dan suka untuk melakukan hal-hal baru.

Aku merasa ruang gerakku sempit. Aku merasa hanya memilih orang-orang tertentu untuk menjalin jaringan. Dan orang-orang itulah yang menurutku nyaman dan bisa aku ajak bicara. Hasilnya, tak banyak hal yang kutemukan dan lakukan. Hidupku serasa monoton. Hanya berkutat pada orang-orang itu saja dan pada hal yang sama setiap harinya.

Hal yang paling membuatku takut yaitu aku mulai membenci diriku sendiri. Aku mulai membentuk diriku menjadi orang lain. Nyatanya, tetap tak bisa. Sulit mengubah hal-hal dasar pada diri kita. Berulang kali aku membisiki diriku sendiri, bahwa setiap orang itu unik. Sebeda apa pun kamu dengan orang lain, atau bahkan senyeleneh apa pun itu, tetap akan ada orang yang menyukai dirimu.

Adakalanya, aku juga bisa asyik, periang, atau pembawa suasana. Tapi tidak dengan semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang sudah akrab. Jika kalian bertemu aku dengan tertawa lepas, suka bercerita, dan terbuka menceritakan apa saja, berarti aku sedang nyaman. Jika tidak, bukan berarti aku tidak suka. Tapi aku butuh waktu untuk bisa biasa kepada kalian. :’)






You May Also Like

8 komentar

  1. Introvert itu sesuatu yang sebaiknya dijaga sis, apalagi jaman skrng, bukan su'udzon cuman realitaanya banyak niat jahat diluarsana, dan agama ngajarin buat milih2 teman bukan ? Itu sih menurutku sis 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Tapi takutnya kalau terlalu introvert kan malah susah bergaul hehee

      Hapus
  2. Ini mengapa saya kayak membaca diri saya sendiri di sepuluh tahun lalu ya?

    Saya yang pemalu, tidak suka bergaul dengan banyak orang, lebih senang sendiri membaca buku, browsing, main game.

    Lalu liat profilnya juga mirip.

    Saya suka menulis, novel reader addict (dulu, sebelum rempong dengan anak), sukaaaaaaa banget nyanyi terutama di kamar mandi hahaha, tapi gak suka jadi guru sih, gak sabaran soalnya hehehe.

    Siniii peluk dulu sesama orang introvert.
    Jangan takut...
    Waktu akan menuntun dan mengajari kita menjadi pribadi yang baik-baik saja meski introvert.

    Saya malah lebih aneh, udah introvert dan pemalu, eeehh milih jadi marketing heheheh.. kebayang deh susahnya :)

    Tapi Alhamdulillah saya baik-baik saja dan waktu menuntun saya menjadi kuat tetap menjadi diri sendiri namun juga bisa berbaur dengan sosial :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahhh waahh berasa nemu kembaranku nih hehee

      mungkin semuanya butuh proses ya mbak. Orang introvert bukan nggak bisa sosialisasi, tp butuh proses. Beda kalau orang ekstrovert sekali ketemu bisa langsung akrab.

      Ssmoga nantinya aku juga bisa berbaur dengan sosial.

      oiya, kerja jadi marketing itu amat aku hindari karena aku introvert wkwk tapi bolehlah nanti nyoba siapa tahu kayak mbak :D

      Hapus
  3. Dulu aku juga merasa seorang yang introvert. Mungkin sekarang juga masih ada rasa itu. Tapi aku berusaha tidak menutup diri dengan orang lain. Melalui tulisan, sedikit demi sedikit, sifat introvert mulai berkurang, apalagi banyak yang mengapresiasi tulisanku ^^

    BalasHapus