Aksi Yuk Berjilbab: Sempurnakan Jilbabmu, Sempurnakan Ketaatanmu!

by - 20.41


Panitia aksi 


Hari Sabtu lalu aku memang sibuk seharian mempersiapkan aksi di organisasi kerelawananku yaitu Relawan Nusantara Jember yang bersinergi dengan Relawan Inspirasi, pemuda-pemudi Desa, Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa Jember (FKKMJ) dan UKM LABAIK Politeknik Negeri Jember. Sepulang dari sana, aku lelah sekali. Pukul 22:00 WIB sudah tidur. Padahal biasanya aku insomnia sampai pukul 00:00 WIB lebih. Karena lelah, Minggunya aku gunakan hanya untuk santai-santai. Akhirnya, dua hari lalu blog ini tidak ada postingannya.

Aksi yang aku laksanakan bersama teman relawan yang lain yaitu Siaga Sehat dan Yuk Berjilbab. Aksi Siaga Sehat adalah program pengobatan gratis. Sedangkan, aksi Yuk Berjilbab adalah tausiyah tentang menutup aurat dan pembagian jilbab gratis. Acara ini sudah dilaksanakan kedua kalinya, pertama di Kecamatan Pakusari dan kedua kemarin di Kecamatan Panti. Awal Februari kita sudah menggalang donasi jilbab layak pakai. Alhamdulillah, hasilnya ada 2.200-an jilbab, gamis, baju, dll yang terkumpul dari Gorontalo, Madura, Malang, Kediri, Semarang, Madiun, dan lainnya aku lupa.

Sebenarnya kami hanya ingin melaksanakan aksi pembagian jilbab ini sekali pada bulan Februari kemarin, tapi karena jilbab yang terkumpul sangat banyak, ada aksi season kedua, niatnya ketiga, dan sampai jilbab donasi habis.

Aksi Yuk Berjilbab kami kolaborasikan dengan Siaga Sehat tujuannya agar acara tidak monoton, menarik warga desa untuk ikut serta, dan memberikan fasilitas ke warga desa yang notabene-nya mereka memiliki biaya yang minim untuk berobat. Alhamdulillah, tenaga medis berasal dari relawan sendiri, ada yang apoteker dan perawat.
Bagian tensi darah

Bagian tes gula darah dan konsultasi kesehatan

Bagian obat


Serangkaian acara di Siaga Sehat ini terdiri dari pendaftaran, tensi darah, tes gula darah, konsultasi kesehatan, dan obat gratis yang di-support oleh Rumah Zakat. Warga berbondong-bondong ke acara ini. Namun sayangnya, karena waktu kami dari hanya dari habis Ashar sampai menjelang Maghrib, maka ada kuota pendaftaran yaitu 50 orang. Warga yang mendaftar ada 46 dan bisa terlayani semua menjelang Maghrib.

Warga mengaku senang dengan adanya pengobatan gratis ini. Mereka mengaku, uang mereka hanya cukup untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya pengobatan gratis bisa dilaksanakan di puskesmas. Karena jarak puskesmas yang cukup jauh, mereka enggan untuk ke sana. Apalagi pada pagi sampai siang hari, mereka masih sibuk dengan pekerjaan rumah. Banyak warga yang gula darahnya tinggi. Mereka mengaku karena suka minum-minuman yang manis. memakan nasi yang dimasak di magic com juga salah satu penyebabnya. Karena nasinya mengandung gula yang tinggi. Begitulah penjelasan tim medis yang sempat kudengar. Kalau memang ingin tetap menanak nasi di magic com, tanak lagi nasinya agar air di nasi tersebut bisa turun kadar gulanya.

Pada sehabis Maghrib, kami melaksanakan aksi Yuk Berjilbab. Pertama, acara pembukaan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan sari tilawah. lalu kedua, sambutan dari panitia pemuda-pemudi desa dan koordinator relawan. Lalu masuk ke acara inti yaitu tausiyah tentang pentingnya berjilbab. Pada tausiyah ini diisi oleh ketua muslimatan di desa yaitu Bu Amma. Tapi kali ini, Bu Amma mempercayakan kepada putrinya untuk mengisi. Tausiyah ini tujuannya untuk mengenalkan kepada warga tentang kewajiban seorang muslimah berjilbab.
Tausiyah

Sambutan coordinator relawan

warga desa yang antusias




Lalu ada ppembagian jilbab gratis, setelah itu aku dan seorang teman relawan yaitu Afifah memperagakan penggunaan jilbab secara baik dan benar sesuai syariat. Pada tutorial ini kami tidak mempergakan jilbab yang sulit. Hanya jilbab yang sederhana. Poin pentingnya bukan sebagus apa modelnya, tapi apakah jilbab itu sudah sempurna menutup aurat kita atau belum. Kami menjelaskan bahwa jilbab itu harus memanjang menutupi *maaf* dada. Dan kami juga memberikan tips bagaimana cara menggunakan jilbab paris agar tetap panjang dan tebal yaitu dengan men-double-nya menjadi dua lalu dilipat kecil saja.
tutorial jilbab





Alhamdulillah, respon warga desa dan takmir Masjid begitu positif dengan adanya acara ini. Acara ini juga berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti.





Relawan Inspirasi yaitu Akh Emu (Erik Mustaqim) menjelaskan saat rapat evaluasi bahwa acara seperti ini merupakan wadah pemuda-pemudi desa untuk belajar berorganisasi dan mengelola suatu acara. Poin pentingnya bukan terletak pada jilbab yang dibagikan, tapi ilmu yang kisa bisa kita dapatkan. Dengan ada acara ini bisa menumbuhkan rasa empati kita terhadap masyarakat desa.
Akh. Emu Relawan Inspirasi 



Kapan-kapan aku pengen cerita tentang Relawan Inspirasi yang juga menginspirasiku ini. :’)


You May Also Like

8 komentar

  1. Subhanallah, keren banget mbak ^_^

    BalasHapus
  2. Aksinya inspiratif karena tak perlu menunggu baik untuk berhijab, (pernah baca artikel seperti itu),he

    BalasHapus
  3. Barokallah, mba menebar inspirasi terus ya Mba

    BalasHapus