Butiran Candu

by - 15.27


Dia bilang, “Jangan mendekat, nanti kau akan mengumpat.”

Aku bilang, “Sedikit saja aku ingin menyentuh agar ragaku tak jenuh.”

Dia bilang, “Tak perlu, kau tak terbiasa denganku.”

Aku bilang, “Tidak ada salahnya jika aku mencoba merasa.”

Dia bilang, “Aku tidak bisa merakyat, hanya orang tertentu yang bisa kubuat         nikmat.”

Aku bilang, “Aku membutuhkanmu seperti mereka yang selalu memburu.”

Dia bilang, “Mereka memburu karena telah menjadi pecandu.”

Aku bilang, “Aku juga ingin meneguk nikmatmu sampai aku tak lagi kuyu.”

Dia bilang, “Bukan tak lagi kuyu, malah kau akan lesu.”

***
Aku bilang, “Butiranmu kuat sampai membuatku kerja dengan hebat.”

Dia bilang, “Kau ingin menegukku lagi?”

Aku bilang, “Tak perlu, cukup sekali di bulan ini.”

Dia bilang, “Rupanya butiranku tak bisa membuatmu menjadi pecandu.”

Aku bilang, “Karena kau membuat jantungku loncat, mataku membulat, dan perutku digigit ulat.”

Dia bilang, “Memang tidak semua orang bisa nikmat dengan hitam pekat.”



*Dialog sore dengan secangkir kopi 

You May Also Like

12 komentar